Tim Ahli Software Revit

Tim yang Siap membantu untuk Solusi Anda Menggunakan Software Revit

Pengalaman Membuktikan

Pengalaman Kami Hampir 10 Tahun Menggunakan Software Revit untuk Perencanaan Detail

Masa Depan Software Perancangan

Kebutuhan akan Software yang Terintegrasi Hingga ke Detail Maupun Perhitungan Quantity adalah Masa Depan Perancangan yang Telah diterapkan di Negara Maju

Beralih ke Konsep BIM

Peralihan ke Software BIM Mungkin Terdengar Sulit, Tapi Kami Akan Membantu Mewujudkannya dengan Mudah

Keputusan di Tangan Anda

Kami Akan Membantu Setiap Tim yang Ingin Beralih Menggunakan Revit Melalui Pelatihan Maupun Konsultasi Ahli

Pelatihan Revit : Koneksi Struktur Baja Revit (Part 1- Koneksi Balok ke Kolom)

Autodesk Revit menyediakan tipe-tipe koneksi yang memungkinkan kita untuk memvisualisasikan bentuk koneksi antara tiap-tiap elemen baja. Seperti kita ketahui bahwa baja memiliki banyak karakteristik bentuk profil beserta sambungannya. Konstruksi baja dapat terdiri dari :

- Kolom

- Balok

- Bracing

- Rafter

- Stiffner

- Plat

- Baut, dsb.

Komponen struktur baja yang disebutkan diatas memiliki fungsinya tersendiri serta masing-masingnya terdiri dari berbagai macam bentuk dan ukuran. Kolom dan balok merupakan komponen utama struktur baja yang membentuk bangunan. Sedangkan bracing dan rafter merupakan pengaku agar konstruksi baja dapat stabil menahan gerakan horisontal maupun vertikal. Stiffner, plat & baut lebih berfungsi sebagai komponen koneksi yang dapat menghubungkan komponen baja satu dengan lainnya. 


Pada pelatihan kali ini kita akan membahas jenis-jenis koneksi antara kolom dan balok baja yang disediakan oleh Autodesk Revit. 

01. Beam Seat T


Koneksi ini menghubungkan kolom & balok atau 2 balok dengan seat T yang dapat dibuat menggunakan plat atau profil T. Seat atau dudukan dilas ke balok utama dan dibaut atau dilas ke balok kedua


Profil baja yang cocok :

Kolom atau Balok utama : Profil I atau Channel (CNP)

Balok kedua : Profil I, Channel (CNP) atau Profil Hollow

Urutan seleksi objek : 1. Kolom atau  Balok utama 2. Balok kedua

Options : Various stiffeners, shim plates, slotted holes


02. Column Beam Seat Angle



Koneksi ini menghubungkan kolom & balok atau 2 balok dengan satu atau 2 dudukan berupa siku / angles. Siku dapat di las atau dibaut ke balok.


Profil baja yang cocok :

Kolom atau Balok utama : Profil apapun, umumnya profil I atau Channel (CNP)

Balok kedua : Profil I, Channel (CNP) atau Profil Hollow

Urutan seleksi objek : 1. Kolom atau Balok utama 2. Balok kedua

Options : Various stiffeners, shim plates, slotted holes


03. Column Beam Seat T



Koneksi antara kolom dengan balok atau 2 balok menggunakan dudukan T yang dapat dibuat dari plat atau profil T. Dudukan T dilas ke balok utama atau kolom dan dibaut ke balok kedua


Profil baja yang cocok :

Kolom atau Balok utama : Profil apapun, umumnya profil I atau Channel (CNP)

Balok kedua : Profil I, Channel (CNP) atau Profil Hollow

Urutan seleksi objek : 1. Kolom atau Balok utama 2. Balok kedua

Options : Various stiffeners, shim plates, slatted holes


04. Gable Wall End Plate


Mengkoneksikan kolom dengan rafter diatasnya menggunakan plat cover yang dilas ke kolom dan dibaut ke rafter. Baut pada rafter secara otomatis terbentuk di garis gauge.


Profil baja yang cocok :

Rafter : Profil I, Kanal C (CNP)

Kolom : Profil apa saja

Urutan seleksi objek : 1. Rafter, 2. Kolom

Options : Various stiffeners, shim plates, joint design


05. Knee of Frame at Web with Plate Haunch and End Plate


Mengkoneksikan kolom dengan rafter menggunakan plat haunch yang menempel pada bagian web kolom. Koneksi ke rafter menggunakan end plate.


Profil baja yang cocok :

Kolom : Profil I

Balok : Profil apa saja, umumnya profil I, balok las atau balok lengkung.

Urutan seleksi objek : 1. Kolom, 2. Balok

Options : Various stiffeners, weld preparations, additional plate, cap plate, galvanizing holes, punch marks.


06. Knee of Frame Bolted with Haunch


Mengkoneksikan kolom dengan balok menggunakan plat haunch yang menempel pada bagian flange kolom. Koneksi ke balok disesuaikan. Hauch dapat dibuat dari profil atau plat.


Profil baja yang cocok :

Kolom : Profil I

Balok : Profil I, profil lengkung

Urutan seleksi objek : 1. Kolom, 2. Balok

Options : Various stiffeners, end plate, cap plate, additional plate, additional rafter, joint design.


07. Knee of Frame with Plate Haunch and End Plate



Mengkoneksikan kolom dengan balok menggunakan plat haunch yang menempel pada bagian flange kolom. Koneksi ke rafter menggunakan end plate.


Profil baja yang cocok :

Kolom : Profil apa saja, umumnya profil I, dan balok las.

Balok : Profil apa saja, umumnya profil I, balok las atau balok lengkung.

Urutan seleksi objek : 1. Kolom, 2. Balok

Options : Various stiffeners, weld preparations, additional plate, cap plate, galvanizing holes, punch marks.


08. Moment Connection



Kolom dan balok dikoneksikan dengan cara memberikan koneksi momen


Profil baja yang cocok : 

Kolom / balok utama : profil apa saja, umumnya profil I, RHS (rectangular hollow section), double channel, star angle

Balok kedua : Profil I, double channel back to back, CNP kanal C, Siku / angle, Profil T, RHS (rectangular hollow section)

Urutan seleksi objek : 1. Kolom/balok 1, 2. Balok 2

Options : Various stiffeners, weld preparations, backing bar


09. Moment Flange Plates


Balok dikoneksikan ke kolom atau balok utama menggunakan plat pada bagian flange dengan cara dibaut atau dilas ke balok atau kolom utama.


Profil baja yang cocok : 

Kolom / balok utama : profil apa saja, umumnya profil I, RHS (rectangular hollow section), double channel, star angle

Balok kedua : Profil I, double channel back to back, CNP kanal C, Siku / angle, Profil T, RHS (rectangular hollow section)

Urutan seleksi objek : 1. Kolom/balok 1, 2. Balok 2

Options : Shim plates, slotted holes, Various stiffeners, weld preparations


10. Moment Flange T


Balok dikoneksikan ke kolom atau balok utama menggunakan profil T dengan cara dibaut atau dilas ke balok atau kolom utama.


Profil baja yang cocok : 

Kolom / balok utama : profil apa saja, umumnya profil I, RHS (rectangular hollow section), double channel, star angle

Balok kedua : Profil I, double channel back to back, CNP kanal C, Siku / angle, Profil T, RHS (rectangular hollow section)

Urutan seleksi objek : 1. Kolom/balok 1, 2. Balok 2

Options : Shim plates, slotted holes, Various stiffeners, copes


11. Post Double Beam


Koneksi antara kolom dengan 2 rafter menggunakan plat cover yang dilas ke kolom dan dibaut ke rafter.

Profil baja yang cocok : Profil I, CNP (kanal C), RHS/SHS (Rectangular / square hollow section), balok las & compound.

Urutan seleksi objek : 1. Kolom. 2. Rafter, 3. Rafter

Options : Rafter dapat dipotong miring (cut at angles), spacer plates


12. Seated Beam Connection


2 balok atau balok dengan kolom dikoneksikan dengan 1 atau 2 siku (angles). Siku dapat dilas atau dibaut ke kedua balok.

Profil baja yang cocok : Profil apa saja, umumnya profil I, CNP (Canal C)

Urutan seleksi objek : 1. Kolom/balok 1, 2. Balok 2

Options : Stiffener, slotted holes


13. Stiffened Seated Beam Connection


2 balok atau balok dengan kolom dikoneksikan dengan 1 atau 2 siku (angles). Siku dapat dilas atau dibaut ke kedua balok.

Profil baja yang cocok : Profil apa saja, umumnya profil I, CNP (Canal C)

Urutan seleksi objek : 1. Kolom/balok 1, 2. Balok 2

Options : Stiffener, slotted holes


Itulah ketigabelas jenis koneksi yang memungkin kan antara balok dan kolom yang disediakan oleh Revit. Variasi bentuknya dapat menyesuaikan arah dan posisi hubungan. Selain itu juga terdapat opsi-opsi pengaturan koneksi yang mengontrol posisi plat, baut, lubang, stiffener, dsb. Pengaturan opsi ini perlu dicoba langsung untuk mengetahui kegunaannya. 

Adanya fitur koneksi baja di Revit dapat mempercepat pekerjaan membentuk model konstruksi baja, namun perlu diperhatikan bahwa komponen konstruksi tentu saja membutuhkan perhitungan ahli struktur yang sebelumnya sudah menentukan jenis komponen baja, ukuran dan koneksinya sesuai dengan kebutuhan dan bentangan struktur baja.

Bagian selanjutnya akan membahas fitur koneksi antara ujung balok dengan ujung balok lainnya.


Kursus Anotasi Revit - Mengubah Simbol Level

Mengubah simbol standar Revit sangat mungkin dilakukan. Hal ini karena Revit memberikan keleluasaan dalam menggunakan simbol yang merupakan salah satu dari jenis family. Walaupun setiap komponen anotasi merupakan komponen tersistem, tapi kita dapat mengakses komponen simbol dan teksnya untuk disesuaikan dengan standar yang cocok dan informatif.

Kali ini kita akan coba membuat simbol baru untuk notasi level default di Revit. Simbol level akan terlihat pada gambar tampak maupun potongan. Jadi untuk langkah pertama buka salah satu gambar tampak, misal South. Klik 2x pada view South untuk membukanya. Terlihat sudah disediakan 2 level yaitu Level 1 & Level 2. Simbol bulat biru putih akan kita ganti menjadi simbol segitiga terbalik. 



Klik 2x di Elevasi South


Klik salah satu level, misal level 2, lalu klik Edit Type, maka jendela properties objek akan muncul. Terlihat ada beberapa opsi, cek opsi Symbol, disitu terlihat simbol yang digunakan untuk objek ini. Terlihat simbolnya memiliki nama M_Level Head - Circle. Disini kita hanya cukup mengetahui nama simbolnya, selanjutnya kita akan cari nama simbolnya berada dimana untuk kita edit. Klik Cancel saja. Lalu kita arahkan mouse ke Project Browser, buka cabang Annotation Symbols, lalu klik kanan di M_Level Head - Circle, pilih Edit maka kita akan membuka family editor untuk simbol ini. 

Klik Simbol Level






Pilih Edit Type untuk melihat Properties objek



Klik annotation pada Cabang Family di Project Browser



Cari nama M_Level Head - Circle



Klik Kanan & Edit



File Family terbuka dalam Family Editor


Terlihat dilayar terdapat Label nama & Elevation, label tersebut akan berubah secara dinamis ketika digunakan di file project. Kali ini yang akan kita ubah hanyalah simbolnya. Hapus simbol lingkarannya, lalu buat simbol baru dengan klik Filled Region di tab Create, lalu gariskan dilayar sesuai dengan bentuk yang kita inginkan. Klik finish (centang hijau) lalu pilih jenis filled regionnya, kali ini saya pilih Solid Black untuk mendapatkan arsiran hitam solid. 

Hapus simbol default



Pilih Filled Region di Tab Create









Gariskan untuk Melukiskan Bentuk Baru



Klik Finish



Pilih Tipe Region di Properties



Pilih Solid Black



Jika sudah berhasil, simpan file family ditempat yang mudah dijangkau jika akan digunakan nanti, beri nama lalu klik Load into Project untuk menggunakannya di file project. Di file project pilih lagi objek level yang akan diubah, klik Edit Type, lalu ganti simbol dengan simbol baru yang sudah dibuat dan disimpan. Disini simbol baru saya yaitu M_Level Head - Segitiga, ini yang akan saya pilih. Klik OK, lalu simbol akan berganti menjadi simbol segitiga terbalik. 

Cara ini dapat dilakukan untuk mengubah berbagai jenis simbol lainnya. Silahkan dicoba dan dipraktekkan, semoga berhasil.


Simpan Family pada Folder Khusus Family agar mudah diakses



Beri Nama




Klik Load into Project



Klik Simbol Level yang akan diubah



Klik Edit Type di Properties



Pada bagian Simbol, ganti simbol dengan Simbol Baru yang sudah dibuat



Bentuk Simbol sudah Terganti dengan yang Baru



Video Langkah-Langkah Mengubah Simbol Level di Revit


Hubungi kami untuk jasa pelatihan Revit Arsitektur, Struktur maupun MEP dari pengajar Revit profesional & berpengalaman. Garansi mahir langsung diterapkan pada proyek perencanaan.

Mutiara Expose 
Email : mutiaraexpose@gmail.com


WhatsApp : 
0812-9377-9257
0815-1066-5204




Kursus Revit - Membuat Kontur Topografi Menggunakan Point Elevasi di Revit

Software Revit memberikan kemudahan untuk membentuk model site berkontur secara 3D. Tingkat level atau ketinggian ditentukan dengan point-point yang kita klik di layar. Metode pembuatan konturnya sangat simpel namum memberikan hasil yang cukup baik.


Klik tool Toposurface di Tab Massing & Site

Oke bisa dimulai dengan buka program Autodesk Revit, masuk ke Tab Massing & Site, lalu pilih Tool Toposurface. Pastikan view yang aktif pada project browser adalah view Site karena kontur hanya akan terlihat di view site.


Masuk ke View Site

Gunakan tool Place Point untuk menempatkan point-point di layar. Isi nilai ketinggian pada kolom Elevation, pastikan memasukkan angka sesuai unit yang digunakan, atau cek dulu satuan unit dengan ketik UN di keyboard.

Pada contoh digambar kami tempatkan beberapa point dengan nilai elevasi 0.0. Selanjutnya kita ganti elevasi menjadi 1000 (karena unit menggunakan mm) dan tempatkan beberapa point dengan ketinggian tersebut. Lalu ubah menjadi 2000, tempatkan lagi beberapa point. Perlahan-lahan garis kontur akan terbentuk berdasarkan posisi point dan ketinggiannya. Lakukan hal yang sama dengan secara bertingkat menempatkan level-level yang lebih tinggi. 

Klik Tool Place Point



Tempatkan Point dengan Titik 0.0



Ganti Elevasi Menjadi 1000



Tempatkan Point-Point dengan Nilai 1000



Tempatkan Point-Point dengan Nilai 2000



Lanjutkan menempatkan point dengan level yang lain

Jika sudah selesai klik Finish yaitu tombol centang hijau di tab Edit Surface diposisi atas. Selanjutnya kontur toposurface akan terbentuk secara 3d. Untuk melihatnya buka view 3d, ganti shading dengan Realistic untuk melihat tampilan materialnya. 


Klik Finish jika Selesai



3D Kontur sudah Terbentuk


 

Ganti shading menjadi Realistik



Tampilan Shading Realistic

3D Kontur sudah terbentuk, tapi masih terlihat tidak memiliki ketebalan. Untuk melihat ketebalannya aktifkan section box di view properties sebelah kiri, apply, lalu arahkan garis tepi section box agar sedikit memotong kontur yang sudah kita buat. Maka akan terlihat ketebalan lahan dari titik 0.

Aktifkan Section Box



Geser Tepi Section Box agar terlihat ketebalan kontur

Selain itu terlihat permukaan kontur memiliki material tanah, kita akan menggantinya dengan rumput / grass. Klik objek toposurface, dibagian properties material, klik tombol kecil dikanan By Category, lalu masuk pemilihan material. Cari material grass di library. Klik material Grass lalu klik tombol panah atas agar material masuk kedalam material project. Klik OK.

Klik objek kontur untuk mengganti material



Jendela pemilihan material




Cari material Grass, Klik panah atas untuk add to project




Pilih tampilan realistik

Setelah itu kita bisa merapikan bentuk tepi kontur atau membagi objek dengan menggunakan Split Surface. Caranya adalah klik tombol Split Surface di tab Massing & Site, lalu klik objek kontur, lalu gariskan dimana kita akan membagi kontur menjadi 2. Terlihat dari gambar garis pink membelah objek kontur, setelah itu klik Finish dan kontur akan terbagi 2 untuk salah satu dihapus atau digunakan ditempat lain.

Klik Split Surface



Pilih Objek Kontur



Buat garis untuk memotong objek kontur



Objek kontur sudah terpotong



Potongannya dapat dihapus atau dipindah



Potong sisi yang lain






Video langkah-langkah membuat 3d kontur menggunakan revit



Hubungi kami untuk jasa kursus pelatihan Revit Arsitektur, Struktur & MEP dari pengajar Revit profesional & berpengalaman. Garansi mahir langsung diterapkan pada proyek perencanaan.

Mutiara Expose 
Email : mutiaraexpose@gmail.com

WhatsApp : 
0812-9377-9257
0815-1066-5204