Tim Ahli Software Revit

Tim yang Siap membantu untuk Solusi Anda Menggunakan Software Revit

Pengalaman Membuktikan

Pengalaman Kami Hampir 10 Tahun Menggunakan Software Revit untuk Perencanaan Detail

Masa Depan Software Perancangan

Kebutuhan akan Software yang Terintegrasi Hingga ke Detail Maupun Perhitungan Quantity adalah Masa Depan Perancangan yang Telah diterapkan di Negara Maju

Beralih ke Konsep BIM

Peralihan ke Software BIM Mungkin Terdengar Sulit, Tapi Kami Akan Membantu Mewujudkannya dengan Mudah

Keputusan di Tangan Anda

Kami Akan Membantu Setiap Tim yang Ingin Beralih Menggunakan Revit Melalui Pelatihan Maupun Konsultasi Ahli

Tampilkan postingan dengan label Tutorial Revit MEP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tutorial Revit MEP. Tampilkan semua postingan

Sistem Pemipaan Menggunakan Revit MEP



Pemodelan sistem pemipaan atau piping memiliki beberapa kemiripan dengan ducting, antara lain membutuhkan jalur lintasan, fitting, persimpangan, serta komponen pendukung seperti aksesories dan komponen lainnya. Piping yang merupakan bagian dari Mechanical System perlu diatur settingnya melalui Mechanical Settings. Setelah membuka file baru dengan mechanical template, klik tab Manage – MEP Settings -  Mechanical Settings.


GambarKlik Mechanical Settings untuk membuka Pipe Settings


GambarTerdapat beberapa pengaturan untuk dasar pemodelan pipa


Pipe Setting

 Beberapa pengaturan pipa yang bisa kita sesuaikan di jendela Pipe Settings ini antara lain :

-Angles : Sudut yang kita ijinkan untuk terbentuk ketika pipa berbelok, naik atau turun.
-Conversion : Pengaturan untuk perubahan tipe pipa pada cabang
-Segments and Sizes : Ukuran-ukuran segmen pipa yang kita sediakan untuk suatu sistem pemipaan
-Fluids : Jenis-jenis fluida yang akan mengisi jalur pipa.
-Slopes : Nilai slope yang disediakan
Setelah membuat pengaturan Mechanical Setting, klik tool pipe di tab System, klik edit type di jendela properties, maka setting untuk tipe pipa akan muncul.







Pada jendela edit type kita dapat membuat tipe pipa baru sesuai dengan bahan dan fittingnya. Klik Duplicate, misal kita beri nama Pipa PVC, klik ok
Untuk pipa PVC ini perlu kita setting Routing Preferences nya, gunanya untuk memastikan bahwa fitting-fitting yang digunakan ketika pipa berbelok atau bercabang sudah sesuai dengan tipe pipa yang kita buat.




Pada jendela routing preferences kita bisa temukan list komponen-komponen fitting yang akan muncul dilokasi penggambaran atau routing pipa antara lain :

-Pipe Segment : Bahan utama komponen pipa
-Elbow : komponen elbow ketika pipa berbelok, naik atau turun
-Preferred Junction Type : Metode cabang yang akan digunakan (Tee/Tap)
-Junction : Jenis fitting Tee/Tap
-Cross : Jenis family persimpangan 4
-Transition : Fitting ketika pipa mengalami perubahan ukuran
-Union : Hubungan koneksi antara pipa yang lurus
-Cap : Penutup Ujung Pipa
-Flange : Koneksi baut antar fitting atau accessory.









Untuk meletakkan pipa pada objek bangunan, kita perlu mengambil referensi model bangunan dari Arsitektur. Cara yang semestinya dilakukan adalah menggunakan refrensi link Revit. Klik tab Insert, lalu pilih Link Revit, Pilih file Revit yang akan dijadikan referensi, Pilih psi Origin to Origin untuk memastikan link pada posisi yang benar. Klik open. Langkah link dan opsi yang lebih lengkap dapat mengikuti langkah link yang telah dijelaskan sebelumnya.
Menyiapkan View
Terlebih dahulu siapkan view denah atau Floor plan lokasi yang akan dibuatkan jalur pemipaan, Klik kanan pada view denah, misal Level 1, pilih duplicate, duplicate with detailing, lalu beri nama misal Instalasi Plumbing Lantai 1. Atur Crop region agar fokus ke area yang akan dimodifikasi, atur skala dan view range.





GambarPengaturan View Range untuk melihat benda di elevasi 1200 kebawah hingga -1000 dibawah lantai

Perhatikan pengaturan view range untuk melihat secara spesifik benda yang ada pada ketinggian tertentu. Pengaturan view range diatas adalah untuk melihat pada jangkauan denah dengan ketinggian pemotong (cut plane) 1200 diatas lantai, lalu setting range bottom serta view depth diatur di -1000, artinya kita dapat melihat hingga 1 meter kebawah lantai.
Setelah view range diatur dengan nilai yang tepat, maka objek-objek yang berkaitan dengan pemipaan di level yang diinginkan akan terlihat. Perhatikan bahwa pada contoh yang digunakan, komponen seperti Closets, Urinals, serta Lavatory sudah tersedia. Namun jika menggunakan link Revit, biasanya komponen-komponen tersebut merupakan komponen arsitektural, tidak memiliki koneksi seperti komponen mechanical yang sebenarnya. Jadi kita harus menempatkan sendiri komponen mechanical atau plumbing yang bisa didapat dari library mechanical.

Menempatkan Komponen Mechanical atau Plumbing


Pada Tab System, pilih Plumbing Fixture, lalu Load Family untuk mengambil komponen lain di folder family, lalu arahkan ke folder Library, US Metric, Plumbing, MEP, Fixtures, Water Closets.









Pilih salah satu komponen water closet, lalu tempatkan dilokasi yang ditujuSelain itu tempatkan juga Lavatory dan Urinoir. Objek-objek sanitary dapat kita temukan di folder Library – US Metric – Plumbing – MEP - Fixture
Setelah diload tempatkan masing-masing objek sanitary pada lokasinya mengikuti penempatan objek dari file arsitektur. Perhatikan bahwa objek sanitary yang merupakan komponen MEP memiliki titik koneksi. Jika kita memilih kloset atau WC akan terdapat dua titik koneksi yaitu titik koneksi air bersih dan titik koneksi air kotor. Terlihat kedua titik koneksi memiliki ukuran koneksinya masing-masing.

 



Setelah komponen-komponen sanitary ditempatkan kita akan siap untuk memberikan jalur-jalur pemipaan. Oke pertama kita akan tempatkan jalur instalasi air kotor. Pada tab System, ambil tool Pipe untuk memulai membuat jalur pemipaan. Di jendela properties akan muncul tipe pipa default, klik Edit Type untuk membuat tipe pipa PVC air kotor. Pada properties pipa, duplicate untuk membuat tipe baru, beri nama dengan Pipa PVC Air Kotor. Setelah itu klik Edit dibagian Routing Preferences lalu pada bagian Pipe Segment pilih Polyvinyl Chloride – Rigid – Schedule 40 untuk memilih pipa PVC.


 





  

Dengan langkah diatas kita sudah membuat pipa dengan material PVC. Setelah itu pada bagian pemilihan Elbow, pilih Elbow jenis PVC Socket. Jika tidak ditemukan pilihan PVC Socket, klik terlebih dahulu Load Family dibagian atas jendela ini. Ini untuk mencari library elbow socket pada folder library yang kita miliki. 

Setelah klik Load Family, arahkan folder tujuan ke Library – US Metric – Pipe – Fittings – PVC – Sch 40 – Socket Type, lalu pilih file family Elbow yaitu M_Elbow - PVC - Sch 40, namun jika memungkinkan kita bisa memilih semua fittings di folder ini dengan mengklik shift di keyboard. Klik Open maka seluruh tipe socket untuk fitting akan masuk ke file project.

 




 

Setelah family fitting jenis PVC socket di Load ke file ini maka akan muncul pilihan PVC pada setiap jenis fitting. Pilih M-Elbow-PVC-Sch 40. Standard pada pemilihan jenis Elbow, lalu lakukan hal yang sama pada pilihan Junction, Cross, Transition, Union, dan Cap.

Untuk Preferred Junction Type pilih Tee agar tee muncul secara otomatis ketika terjadi persimpangan tiga atau percabangan.  Untuk Flange pilih None, karena jika terdapat flange di konfigurasi ini maka flange akan ditempatkan pada setiap  koneksi elbow dan tee.

 Setelah konfigurasi selesai, klik OK, dan OK lagi pada Edit Type Properties, lalu ada beberapa hal lagi yang perlu kita atur seperti :

 

1.     System Type : Jenis sistem yang akan dilayani oleh pipa

 

Pilih System Type atau jika perlu buat sistem baru dengan cara duplicate yang ada. Navigasikan ke project browser, scroll kebawah untuk membuka grup Families, expand grup families dengan klik tombol plus disebelah kiri, lalu scroll kebawah lagi untuk mencari kategori Piping Systems. Kemudian pilih salah satu sistem yang akan disalin, misal Sanitary, Klik kanan pada sistem Sanitary, lalu pilih duplicate. Maka secara langsung akan muncul hasil copy dari Sanitary yaitu Sanitary 2. Klik kanan lagi lalu pilih Rename untuk memberi nama baru misal Sistem Air Kotor.

 





 

 Jika kita klik kanan pada sistem yang baru dibuat, kita bisa mengatur tampilan garis pemipaan seperti warna, tipe garis dan tebal garis.

 


 

 

  

Selanjutnya perhatikan opsi-opsi pada gambar diatas, opsi-opsi diatas adalah hal-hal yang menentukan karakteristik pipa yang akan kita buat dilayar yaitu.

 

2.     Diameter : Ukuran diameter pipa yang akan dirouting

3.     Middle Elevation : Elevasi atau ketinggian as pipa pada level yang aktif

4.     Slope Value : Presentase kemiringan pipa

5.     Slope Up / Down : Pilih kemiringan naik atau turun

 

Kita coba mengikuti opsi-opsi diatas untuk membuat jalur pemipaan air kotor dari toilet atau kloset. Selanjutnya arahkan kelayar dimana kira-kira kita akan memulai meletakkan pipa. Pastikan lantai yang aktif dan lokasi tempat pipa akan ditambahkan.




 

 

Selanjutnya buat dua garis potongan untuk membantu melihat objek dengan jelas. Buka salah satu view potongan dan cek posisi pipa terhadap closet. Pada gambar potongan kita juga bisa melanjutkan penggambaran pipa. Jangan lupa terlebih dahulu atur detail level menjadi Fine dan shading view menjadi Shaded.

 

 






 

Pada gambar potongan pilih objek closet, lalu klik kanan pada koneksi keluaran atau buangan yaitu 100 mm out. Pada menu klik kanan, pilih draw pipe, maka kita akan melanjutkan routing pipa dimulai dari koneksi tersebut.

 

 


 

Arahkan sedikit kebawah lalu belokkan kekanan mendekati pipa yang sudah dibuat sebelumnya. Setelah itu kita lanjutkan lagi penggambaran pada view denah lantai. Kembali lagi ke Lantai 1 Floor Plan. Pada floor plan kita dapat melakukan hal yang sama untuk melanjutkan dan menghubungkan pipa ke pipa induk.

 




 


 Ketika mengkoneksikan pipa terkadang tidak berhasil dan muncul warning-warning tertentu. Kemungkinan besar kegagalan dalam mengkoneksikan pipa dengan pipa lainnya atau mengkoneksikan plumbing dengan pipa dikarenakan beberapa hal :

 

1.   1.   Fitting yang cocok tidak tersedia di konfigurasi tipe pipa, solusinya adalah kembali ke edit type pada properties pipa dan atur kembali jenis-jenis fitting di routing preferences

2.   2. Tidak tersedia ruang yang cukup untuk menempatkan fitting

3.   3. Koneksi alat plumbing / mechanical tidak sesuai dengan tipe pipa.

 

Pada contoh kali ini kegagalan koneksi lebih diakibatkan karena jarak yang kurang memadai antara pipa closet dengan pipa induk yang akan dihubungkan. Karena itu geser pipa dengan tool move atau klik tahan dan seret menjauhi kloset. Dengan adanya jarak ini maka fitting-fitting akan memiliki cukup ruang untuk ditempatkan. Perhatikan gambar berikut.

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 




Membuat Komponen Ducting Menggunakan Revit MEP


Modul Revit MEP

Pemodelan Ducting

Untuk pemodelan ducting, kita membutuhkan model arsitektural atau fisik bangunan yang telah lengkap. Minimal terdapat dinding, lantai dan ceilling dari area yang akan ditempatkan ducting. Komponen arsitektural dan struktural berfungsi memberikan arah layout jalur dan pembagian supply ducting. Pada umumnya posisi jalur ducting berada diatas posisi ceilling atau plafond.
Jika sudah terdapat file arsitektural, kita akan menggunakannya sebagai link atau refrensi. Pada prakteknya, file arsitektural ini dibuat oleh divisi sipil atau arsitektur. Divisi MEP menggunakan file ini sebagai referensi yang tentunya perlu diupdate jika ada perubahan dari divisi arsitektur atau sipil.
Untuk memulai pemodelan MEP, buka Revit dan klik New untuk membuat file baru. Akan muncul jendela pemilihan template, pilih browse, lalu pilih Mechanical Template. Jika folder belum diarahkan, masuk ke folder Library – Template – US Metric. Dengan memilih template mechanical, maka kita sudah diberikan lingkup kerja yang sesuai untuk pekerjaan mechanical, selain itu family-family yang sudah diload ke project sebagian besar merupakan kategori mechanical. Ini akan memudahkan karena sistem ducting dan piping akan bekerja hanya setelah komponen dan fitting-fitting sudah di-load kedalam file project.







Sebelum melakukan pemodelan HVAC atau ducting, kita perlu terlebih dahulu mengatur Mechanical Setting sebagai pengaturan pemodelan ducting. Untuk memunculkan Mechanical Settings, klik tab Manage, lalu pilih MEP settings, Pilih Mechanical Settings






GambarJendela Mechanical Settings
Angles : Disini angle atau sudut elbow dapat kita atur untuk sudut-sudut tertentu sajaJika menggunakan any angles, maka kita tidak dapat mengontrol penggunaan fitting karena akan sangat bervariasi.

Rectangular : Kita bisa mengatur ukuran-ukuran apa saja yang tersedia untuk tipe ducting rectangular. Hal yang sama untuk pengaturan ducting Round dan Oval







Bentuk ducting yang disediakan Revit MEP
Setelah terbuka file baru, pilih tab Insert, lalu pilih Link Revit untuk mengambil refrensi file arsitektural atau sipil. Arahkan lokasi ke folder file, klik file yang akan di link, klik open.






Pastikan pilihan positioning di Auto-Origin to Origin, agar posisi penempatan file memiliki origin yang sama dengan file baru yang kita buka.









Link file akan muncul dengan tampilan yang agak tipis (halftone) agar kita bisa fokus di pemodelan MEP. Terlihat di gambar bahwa objek-objek plumbing fixtures atau objek MEP tetap terlihat jelas dan tidak terhalang oleh komponen arsitektural.
Setelah link masuk ke file ini, langkah pertama adalah menyesuaikan level. Karena objek arsitektural pastinya telah memiliki leveling untuk mendefinisikan ketinggian masing-masing lantai. Karena itu buka view elevation – south misalnya.





Dari posisi level terlihat file baru memiliki dua level secara default, yaitu Level 1 diketinggian 0, dan Level 2 diketinggian 4000. Sementara file dari link pasti memiliki setting level sendiri yang harus diikuti oleh divisi mechanical.
Pertama pindahkan dulu level yang muncul secara default dengan klik garis level, tarik point diantara teks dan simbol, posisikan keluar bangunan kearah kanan.







Posisikan level yang berada ditengah bangunan lebih kearah luar atau area kosong agar bisa mengaturnya dengan lebih fokus. Selanjutnya untuk menyamakan Level 2 yang berbeda elevasi bisa menggunakan tool Align di Modify Tab. Klik tombol kunci agar Level ini diperintahkan untuk mengikuti Level dari Link jika terjadi perubahan.
Selain menggunakna Align, kita juga bisa langsung mengcopy level yang ada di file link. Caranya dengan mengklik tab “Collaborate” lalu klik Copy/Monitor, pada dropdown menu, klik Select Link













Perhatikan bahwa di Project Browser belum terdapat Level baru yang merupakan hasil dari copy monitor. Untuk memunculkannya klik di tab View, lalu pilih Plan Views – Floor Plan, lalu pilih lantai-lantai yang belum muncul di Project Browser maka lantai-lantai tersebut akan muncul di Project Browser.
Untuk membuat model Ducting kita harus terlebih dahulu mengetahui level ceilling yang ada dibangunan. Untuk mengeceknya buat potongan di denah lantai 1, buka view potongan, cek ketinggian ceilling dengan tool Spot Elevation di tab “Annotate”. Setelah mengetahui elevasi ceilling, kita buat view layout HVAC dengan menduplikat view Level 1 misalnya. Beri nama Layout HVAC Level 1.

Atur View Range
Jangkauan view atau view range perlu diatur agar view layout HVAC sudah sesuai dengan elevasi diatas ceilling. Secara default gambar denah memiliki potongan yang berada di ketinggian 1200 mm. Kita akan atur potongannya di ketinggian 4000 mm. Klik view range di jendela properties, ubah cutting plane & range Top dengan angka 4000








Gambar  - Setelah mengatur view range akan terlihat permukaan ceilling
Setelah view sudah memperlihatkan bagian atas ceilling tempat kita akan membuat jalur-jalur HVAC.
Menempatkan Equipment
Dalam rangkaian model HVAC terkadang terdapat beberapa equipment yang dibutuhkan. Namun kita membutuhkan data detail tentang ukuran dan koneksinya. Jika belum ada kita dapat mengganti sementara dengan model in place. Cara membuat model in place adalah dengan klik tool Component – Create in place. Lalu pilih extrusion, gariskan membentuk persegi atau persegi panjang, klik finish (centang hijau), lalu atur ketinggiannya dengan start & end extrusion.







Gambar pemodelan Model in Place
Tahap ini bukanlah pemodelan equipment yang sebenarnya, melainkan kita hanya memberikan space untuk ditempati oleh komponen yang akan dibuat nantinya. Tujuannya hanyalah untuk mengetahui bahwa akan ada equipment yang akan ditempatkan dibagian-bagian tertentu sebagai panduan untuk membuat jalur ducting





Gambar Posisi equipment dummy pada section
Setelah dicek posisi ketinggiannya di gambar Section, kita bisa masuk ke ceilling plan untuk menempatkan Air Terminal yang berfungsi untuk mengalirkan udara ke dan dari ruangan. Air terminal yang akan kita tempatkan akan menempel pada ceilling / plafond. Karena itu terlebih dahulu kita buka ceilling plan level 1.


GambarMasuk ke tab System dan pilih Air Terminal




Pastikan dulu bahwa penempatan berada pada posisi Place on Face, lalu klik Load Family untuk mengambil komponen dari library.




Masuk ke folder Library – US Metric – Mechanical – MEP -  Air Side Components – Air Terminal
Akan terdapat list komponen yang termasuk dalam kategori Air Terminal antara lain Exhaust Grill, Supply Diffuser, atau  Return Diffuser. Pilih salah satu diantara Supply Diffuser, lalu klik open.


GambarPilih komponen diffuser yang akan digunakan


Setelah diload, komponen diffuser dapat langsung ditempatkan atau terlebih dahulu dibuatkan tipe baru dan dinamakan sesuai dengan penamaan proyek. Caranya dengan klik Edit Type di jendela properties, lalu muncul jendela Type Properties, Pilih Duplicate untuk membuat nama baru. Setting ukuran dapat diatur dikolom dimension






Setelah tipe sudah sesuai, komponen diffuser dapat ditempatkan pada lokasi-lokasi yang diinginkan. Untuk memutar dapat menggunakan tombol spacebar.


GambarTempatkan Komponen Diffuser pada lokasi yang diinginkan.


Selanjutnya untuk menempatkan ducting dapat memilih tombol Duct di tab Systems. Pastikan tahapan Mechanical sudah dilakukan, dan selain itu kita juga perlu melakukan setting untuk tipe ducting, karena pembentukan jalur dan fitingnya akan tergantung dari type ducting dan Mechanical Settings. Sebelum menggariskan ducting diarea gambar, perhatikan juga setting di Options Bar, terdapat diantara area gambar dan tab-tab ribbon. Setting ini berisi ukuran lebar dan tinggi ducting, serta elevasi tempat ducting berada.





Gambar – Edit Type ducting


Beri nama tipe ducting baru


Klik Routing Preferences untuk menentukan dan memastikan penggunaan komponen-komponen fitting yang akan muncul secara otomatis




Pada opsi routing terdapat pengaturan :
-Duct Size : Menentukan ukuran ducting yang tersedia
-Load Family : Mengambil file-file family fitting dari library
-Elbow : Mengatur jenis elbow
-Preffered Junction Type : Pilihan cabang yang diinginkan (Tee/Tap)
-Junction : Pilihan tee / tap yang diinginkan
-Cross : Pilihan jenis simpangan empat
-Transision : Pilihan jenis transisi ukuran
-Multi-shape Transition : Pilihan jenis transisi bentuk
-Union : Join antar ducting lurus
-Cap : Penutup ujung ducting
Klik Load Family untuk memilih family yang akan di Load, masuk ke folder Library – US Metric – Duct – Fitting – Rectangular. Lalu buka masing-masing folder sesuai dengan jenis fittingnya. Kita dapat Load beberapa family sekaligus jika berada dalam satu folder 


GambarPilihan fitting ketika load family


GambarTekan Shift atau Ctrl untuk Load beberapa komponen sekaligus




Klik simbol plus untuk menambahkan alternatif, up & down untuk menggeser prioritas penggunaan
Sebelum menggariskan ducting diarea gambar, perhatikan juga setting di Options Bar, terdapat diantara area gambar dan tab-tab ribbon. Setting ini berisi ukuran lebar dan tinggi ducting, serta elevasi tempat ducting berada.


Gambar – Option Bar berisi setting ukuran dan elevasi Ducting


Setelah setting ukuran dan elevasi di Option Bar, kita dapat menggariskan jalur ducting dilayar kerja dengan mengklik mouse lalu arahkan, jika berbelok fitting akan diisi dengan setelan Fitting yang sudah kita atur di Edit Type. Jika ingin menambahkan cabang, klik dari luar jalur lalu tempelkan kebagian yang akan diberikan cabang (Junction). Setelan Junction (tee / tap) juga diatur di Edit Type Ducting. Pada prosesnya, perubahan elevasi dan ukuran ducting akan membuat komponen-komponen baru ditambahkan secara otomatis seperti transition dan elbow untuk naik atau turun

GambarKlik diarea gambar untuk menggariskan jalur ducting


GambarKlik dari luar jalur lalu tempelkan pada jalur yang sudah ada untuk membentuk junction (Tee / Tap)



Pada pemodelan jalur ducting, kita dapat mengubah tipe elbow ataupun tee jika kondisi tidak memungkinkan untuk salah satu tipe, misal area yang tidak cukup. Misal kita dapat mengganti Junction type dari Tee menjadi Tap ketika tidak memungkinkan untuk membentuk Tee, maka hasil koneksi akan berubah menjadi Tap.


GambarMengubah setting Tee menjadi Tap


GambarPerbedaan penggunaan jenis Fitting Duct


Jika ingin menambahkan cabang pada elbow, dapat mengklik objek elbow yang sudah terpasang, lalu klik tombol + pada arah yang akan ditambahkan cabang.


GambarKlik icon + untuk menambahkan cabang pada elbow yang sudah terbentuk.



Membuat koneksi air terminal
Pada Revit MEP terdapat tool yaitu Connect into, yang akan muncul ketika kita mengklik suatu komponen yang memiliki konektor. Hal ini memungkinkan dengan beberapa kondisi :

-Posisielevasi dan jarak memungkinkan untuk terbentuknya fitting secara otomatis
-Fitting telah diset secara lengkap
-Komponen memiliki kategori yang tepat untuk dihubungkan ke main duct
-Arah koneksi tidak terbalik
-
Jika satu  atau beberapa hal tersebut diatas tidak terpenuhi, maka revit akan memberi peringatan dan koneksi tidak akan terbentuk.
Kita coba untuk mengkoneksikan salah satu Diffuser dengan ducting terdekat. Klik Salah satu diffuser, klik Connect into, lalu klik jalur ducting yang terdekat. Jika posisi memungkinkan, Revit akan mengkoneksikan dan memasang fitting-fittin g yang diperlukan untuk terkoneksinya komponen ke ducting.






Jika komponen tidak dapat dikoneksikan secara otomatis, kita dapat mengecek poin-poin diatas apakah sudah terpenuhi. Jika sudah namun komponen masih belum dapat terkoneksi otomatis, maka kita bisa mencoba membuat routing manual dari plan view, 3d maupun potongan
Langkah pertama bisa kita buat garis potongan dengan section tool, lalu gariskan memotong agar kita dapat melihat posisi diffuser & ducting dengan jelas
Pada gambar potongan terlihat posisi diffuser yang terpilih memunculkan titik koneksi serta informasi ukuran koneksi yaitu 300x300 mm. Kita dapat membuat ducting dengan mengklik logo kotak berisi silang, atau klik kanan pada poin koneksi (titik biru) lalu pilih draw duct.





Membuat koneksi Flexible Duct
Selain koneksi menggunakan ducting standar, kita dapat juga membuat koneksi menggunakan Flexible duct jika dibutuhkan. Untuk membuat flexible duct, klik komponen yang akan dikoneksikan, klik kanan pada titik koneksi, lalu pilih draw flex duct, setelah itu arahkan ke bagian ducting yang akan dikoneksikan.







Gambar  - 3D View ducting & diffuser yang telah terkoneksi


Menempatkan Fitting & Aksesoris secara manual
Setelah jalur ducting terbentuk, kita dapat menambahkan komponen-komponen pendukung ducting yang termasuk dalam Duct Accessories. Duct accessories yang tersedia di Revit MEP antara lain berupa Filter & Damper. Untuk menempatkan duct accessories dapat mengklik tombol di kelompok Duct



-Duct Fitting : Menempatkan secara manual fitting yang dibutuhkan seperti elbow, tee atau cap. Pastikan penempatan menempel pada objek ducting yang sudah ada agar ukuran fitting langsung menyesuaikan dengan ductingnya
-Duct Accessory : Menempatkan komponen filter atau damper atau komponen lainnya diantara jalur ducting.
-Convert to Flex Duct : Mengubah ducting standar menjadi Flexible Duct.

Menempatkan Equipment HVAC
Revit MEP menyediakan cukup banyak equipment yang berkaitan dengan HVAC. Terdapat di library khusus dengan nama folder Air-Side Components terdapat komponen-komponen seperti AC, AHU, Air Terminal, Kipas, Blower, Furnaces, dsb. Pada masing-masing foldernya juga terdapat berbagai jenis pilihan equipment yang spesifik sesuai kebutuhan. Namun begitu, kita juga dapat menggunakan salah satu komponen lalu dimodifikasi dan diberi nama sesuai kebutuhan. Selain itu kita juga dapat membuat sendiri komponen yang tidak dapat kita temukan di library Revit MEP.
Untuk menempatkan Equipment HVAC, klik tool Mechanical Equipment pada tab Systems, jika belum masuk ke project file, kita bisa klik Load Family, lalu arahkan folder ke Library – Us Metric – Mechanical – MEP – Air Side Components, lalu pilih di kategori komponen yang akan digunakan.














Equipment yang sudah diload akan muncul di jendela properties, kita dapat menggunakannya langsung atau menduplikasi dan memodifikasi dengan Edit Type lalu mengatur parameter yang tersedia seperti komponen-komponen lainnya.
Setelah edit type kita arahkan ke layar maka kita bisa menempatkan lokasi equipment, kali ini kita akan menggantikan komponen yang awalnya diwakilkan dengan model in place. Tekan spacebar untuk memutar orientasi komponen.
Pastikan elevasi sudah sesuai dengan elevasi yang akan ditempatkan. Nilai elevasi berdasarkan level yang aktif.







GambarMenghubungkan equipment ke ducting yang sudah ada dengan mendrag koneksi ducting ke koneksi equipment