Sistem Pemipaan Menggunakan Revit MEP



Pemodelan sistem pemipaan atau piping memiliki beberapa kemiripan dengan ducting, antara lain membutuhkan jalur lintasan, fitting, persimpangan, serta komponen pendukung seperti aksesories dan komponen lainnya. Piping yang merupakan bagian dari Mechanical System perlu diatur settingnya melalui Mechanical Settings. Setelah membuka file baru dengan mechanical template, klik tab Manage – MEP Settings -  Mechanical Settings.


GambarKlik Mechanical Settings untuk membuka Pipe Settings


GambarTerdapat beberapa pengaturan untuk dasar pemodelan pipa


Pipe Setting

 Beberapa pengaturan pipa yang bisa kita sesuaikan di jendela Pipe Settings ini antara lain :

-Angles : Sudut yang kita ijinkan untuk terbentuk ketika pipa berbelok, naik atau turun.
-Conversion : Pengaturan untuk perubahan tipe pipa pada cabang
-Segments and Sizes : Ukuran-ukuran segmen pipa yang kita sediakan untuk suatu sistem pemipaan
-Fluids : Jenis-jenis fluida yang akan mengisi jalur pipa.
-Slopes : Nilai slope yang disediakan
Setelah membuat pengaturan Mechanical Setting, klik tool pipe di tab System, klik edit type di jendela properties, maka setting untuk tipe pipa akan muncul.







Pada jendela edit type kita dapat membuat tipe pipa baru sesuai dengan bahan dan fittingnya. Klik Duplicate, misal kita beri nama Pipa PVC, klik ok
Untuk pipa PVC ini perlu kita setting Routing Preferences nya, gunanya untuk memastikan bahwa fitting-fitting yang digunakan ketika pipa berbelok atau bercabang sudah sesuai dengan tipe pipa yang kita buat.




Pada jendela routing preferences kita bisa temukan list komponen-komponen fitting yang akan muncul dilokasi penggambaran atau routing pipa antara lain :

-Pipe Segment : Bahan utama komponen pipa
-Elbow : komponen elbow ketika pipa berbelok, naik atau turun
-Preferred Junction Type : Metode cabang yang akan digunakan (Tee/Tap)
-Junction : Jenis fitting Tee/Tap
-Cross : Jenis family persimpangan 4
-Transition : Fitting ketika pipa mengalami perubahan ukuran
-Union : Hubungan koneksi antara pipa yang lurus
-Cap : Penutup Ujung Pipa
-Flange : Koneksi baut antar fitting atau accessory.









Untuk meletakkan pipa pada objek bangunan, kita perlu mengambil referensi model bangunan dari Arsitektur. Cara yang semestinya dilakukan adalah menggunakan refrensi link Revit. Klik tab Insert, lalu pilih Link Revit, Pilih file Revit yang akan dijadikan referensi, Pilih psi Origin to Origin untuk memastikan link pada posisi yang benar. Klik open. Langkah link dan opsi yang lebih lengkap dapat mengikuti langkah link yang telah dijelaskan sebelumnya.
Menyiapkan View
Terlebih dahulu siapkan view denah atau Floor plan lokasi yang akan dibuatkan jalur pemipaan, Klik kanan pada view denah, misal Level 1, pilih duplicate, duplicate with detailing, lalu beri nama misal Instalasi Plumbing Lantai 1. Atur Crop region agar fokus ke area yang akan dimodifikasi, atur skala dan view range.





GambarPengaturan View Range untuk melihat benda di elevasi 1200 kebawah hingga -1000 dibawah lantai

Perhatikan pengaturan view range untuk melihat secara spesifik benda yang ada pada ketinggian tertentu. Pengaturan view range diatas adalah untuk melihat pada jangkauan denah dengan ketinggian pemotong (cut plane) 1200 diatas lantai, lalu setting range bottom serta view depth diatur di -1000, artinya kita dapat melihat hingga 1 meter kebawah lantai.
Setelah view range diatur dengan nilai yang tepat, maka objek-objek yang berkaitan dengan pemipaan di level yang diinginkan akan terlihat. Perhatikan bahwa pada contoh yang digunakan, komponen seperti Closets, Urinals, serta Lavatory sudah tersedia. Namun jika menggunakan link Revit, biasanya komponen-komponen tersebut merupakan komponen arsitektural, tidak memiliki koneksi seperti komponen mechanical yang sebenarnya. Jadi kita harus menempatkan sendiri komponen mechanical atau plumbing yang bisa didapat dari library mechanical.

Menempatkan Komponen Mechanical atau Plumbing


Pada Tab System, pilih Plumbing Fixture, lalu Load Family untuk mengambil komponen lain di folder family, lalu arahkan ke folder Library, US Metric, Plumbing, MEP, Fixtures, Water Closets.









Pilih salah satu komponen water closet, lalu tempatkan dilokasi yang ditujuSelain itu tempatkan juga Lavatory dan Urinoir. Objek-objek sanitary dapat kita temukan di folder Library – US Metric – Plumbing – MEP - Fixture
Setelah diload tempatkan masing-masing objek sanitary pada lokasinya mengikuti penempatan objek dari file arsitektur. Perhatikan bahwa objek sanitary yang merupakan komponen MEP memiliki titik koneksi. Jika kita memilih kloset atau WC akan terdapat dua titik koneksi yaitu titik koneksi air bersih dan titik koneksi air kotor. Terlihat kedua titik koneksi memiliki ukuran koneksinya masing-masing.

 



Setelah komponen-komponen sanitary ditempatkan kita akan siap untuk memberikan jalur-jalur pemipaan. Oke pertama kita akan tempatkan jalur instalasi air kotor. Pada tab System, ambil tool Pipe untuk memulai membuat jalur pemipaan. Di jendela properties akan muncul tipe pipa default, klik Edit Type untuk membuat tipe pipa PVC air kotor. Pada properties pipa, duplicate untuk membuat tipe baru, beri nama dengan Pipa PVC Air Kotor. Setelah itu klik Edit dibagian Routing Preferences lalu pada bagian Pipe Segment pilih Polyvinyl Chloride – Rigid – Schedule 40 untuk memilih pipa PVC.


 





  

Dengan langkah diatas kita sudah membuat pipa dengan material PVC. Setelah itu pada bagian pemilihan Elbow, pilih Elbow jenis PVC Socket. Jika tidak ditemukan pilihan PVC Socket, klik terlebih dahulu Load Family dibagian atas jendela ini. Ini untuk mencari library elbow socket pada folder library yang kita miliki. 

Setelah klik Load Family, arahkan folder tujuan ke Library – US Metric – Pipe – Fittings – PVC – Sch 40 – Socket Type, lalu pilih file family Elbow yaitu M_Elbow - PVC - Sch 40, namun jika memungkinkan kita bisa memilih semua fittings di folder ini dengan mengklik shift di keyboard. Klik Open maka seluruh tipe socket untuk fitting akan masuk ke file project.

 




 

Setelah family fitting jenis PVC socket di Load ke file ini maka akan muncul pilihan PVC pada setiap jenis fitting. Pilih M-Elbow-PVC-Sch 40. Standard pada pemilihan jenis Elbow, lalu lakukan hal yang sama pada pilihan Junction, Cross, Transition, Union, dan Cap.

Untuk Preferred Junction Type pilih Tee agar tee muncul secara otomatis ketika terjadi persimpangan tiga atau percabangan.  Untuk Flange pilih None, karena jika terdapat flange di konfigurasi ini maka flange akan ditempatkan pada setiap  koneksi elbow dan tee.

 Setelah konfigurasi selesai, klik OK, dan OK lagi pada Edit Type Properties, lalu ada beberapa hal lagi yang perlu kita atur seperti :

 

1.     System Type : Jenis sistem yang akan dilayani oleh pipa

 

Pilih System Type atau jika perlu buat sistem baru dengan cara duplicate yang ada. Navigasikan ke project browser, scroll kebawah untuk membuka grup Families, expand grup families dengan klik tombol plus disebelah kiri, lalu scroll kebawah lagi untuk mencari kategori Piping Systems. Kemudian pilih salah satu sistem yang akan disalin, misal Sanitary, Klik kanan pada sistem Sanitary, lalu pilih duplicate. Maka secara langsung akan muncul hasil copy dari Sanitary yaitu Sanitary 2. Klik kanan lagi lalu pilih Rename untuk memberi nama baru misal Sistem Air Kotor.

 





 

 Jika kita klik kanan pada sistem yang baru dibuat, kita bisa mengatur tampilan garis pemipaan seperti warna, tipe garis dan tebal garis.

 


 

 

  

Selanjutnya perhatikan opsi-opsi pada gambar diatas, opsi-opsi diatas adalah hal-hal yang menentukan karakteristik pipa yang akan kita buat dilayar yaitu.

 

2.     Diameter : Ukuran diameter pipa yang akan dirouting

3.     Middle Elevation : Elevasi atau ketinggian as pipa pada level yang aktif

4.     Slope Value : Presentase kemiringan pipa

5.     Slope Up / Down : Pilih kemiringan naik atau turun

 

Kita coba mengikuti opsi-opsi diatas untuk membuat jalur pemipaan air kotor dari toilet atau kloset. Selanjutnya arahkan kelayar dimana kira-kira kita akan memulai meletakkan pipa. Pastikan lantai yang aktif dan lokasi tempat pipa akan ditambahkan.




 

 

Selanjutnya buat dua garis potongan untuk membantu melihat objek dengan jelas. Buka salah satu view potongan dan cek posisi pipa terhadap closet. Pada gambar potongan kita juga bisa melanjutkan penggambaran pipa. Jangan lupa terlebih dahulu atur detail level menjadi Fine dan shading view menjadi Shaded.

 

 






 

Pada gambar potongan pilih objek closet, lalu klik kanan pada koneksi keluaran atau buangan yaitu 100 mm out. Pada menu klik kanan, pilih draw pipe, maka kita akan melanjutkan routing pipa dimulai dari koneksi tersebut.

 

 


 

Arahkan sedikit kebawah lalu belokkan kekanan mendekati pipa yang sudah dibuat sebelumnya. Setelah itu kita lanjutkan lagi penggambaran pada view denah lantai. Kembali lagi ke Lantai 1 Floor Plan. Pada floor plan kita dapat melakukan hal yang sama untuk melanjutkan dan menghubungkan pipa ke pipa induk.

 




 


 Ketika mengkoneksikan pipa terkadang tidak berhasil dan muncul warning-warning tertentu. Kemungkinan besar kegagalan dalam mengkoneksikan pipa dengan pipa lainnya atau mengkoneksikan plumbing dengan pipa dikarenakan beberapa hal :

 

1.   1.   Fitting yang cocok tidak tersedia di konfigurasi tipe pipa, solusinya adalah kembali ke edit type pada properties pipa dan atur kembali jenis-jenis fitting di routing preferences

2.   2. Tidak tersedia ruang yang cukup untuk menempatkan fitting

3.   3. Koneksi alat plumbing / mechanical tidak sesuai dengan tipe pipa.

 

Pada contoh kali ini kegagalan koneksi lebih diakibatkan karena jarak yang kurang memadai antara pipa closet dengan pipa induk yang akan dihubungkan. Karena itu geser pipa dengan tool move atau klik tahan dan seret menjauhi kloset. Dengan adanya jarak ini maka fitting-fitting akan memiliki cukup ruang untuk ditempatkan. Perhatikan gambar berikut.