Keuntungan Mendesain Bangunan Menggunakan Revit Architecture



Teknologi Revit mulai muncul pada tahun 2004. Saat itu keberadaannya cukup diakui oleh para ahli dan praktisi bangunan. Tidaklah mengherankan karena pengembangan revit mengajak para praktisi mulai dari arsitek, drafter hingga pelaksana konstruksi. Tujuannya adalah merancang software yang mampu menjadi virtual building dimana seluruh objek dalam gambar mewakili elemen bangunan yang sesungguhnya. Karena itulah teknologi ini mampu menjawab kebutuhan dunia desain dan konstruksi bangunan.  Namun mutakhirnya teknologi ini tidak banyak membuat para praktisi untuk mulai memanfaatkannya. Alasannya adalah karena sistem penggambaran yang dianggap  berbeda menjadikan para drafter maupun arsitek merasa kurang familiar menggunakannya. Hanya sebagian kecil biro desain yang menggunakan Revit Architecture untuk menunjang pekerjaan mereka.

Klik disini untuk download Contoh File Revit 

Seiring berjalannya waktu, mulai banyak yang menyadari keunggulan software ini dan mulai menyesuaikan diri untuk menggunakan cara baru ini. Perkembangan softwarenya pun makin baik dari versi ke versi pengembangannya. Hingga kemudian Revit diakuisisi oleh Autodesk untuk pengembangannya lebih lanjut. Penggabungan Revit ke Autodesk meningkatkan jumlah pengguna Revit karena para praktisi yang terlebih dahulu menggunakan software keluaran Autodesk seperti Autocad atau Autocad Architecture, menjadi lebih yakin bahwa Revit akan sesuai dengan kebutuhan gambar mereka.

Selain itu integrasi ini juga membuat pengembangannya lebih meningkatkan kualitas konversi keluaran gambar software satu dengan lainnya. Juga adanya paket penjualan dari Autodesk yang membuat bundel gabungan software dengan software lain keluaran Autodesk.

Lalu apa saja keuntungan menggunakan teknologi ini? Berikut satu persatu ulasannya.


1. Virtual Building



Apa kaitannya antara gambar dengan virtual building, mungkin masih banyak yang bertanya-tanya. Selama ini yang kita tahu adalah gambar itu berupa garis atau notasi. Namun virtual building tidak memaknai garis, melainkan objek langsung sesuai objek bangunan. Kita tidak membuat garis untuk menjelaskan ini dinding. Tapi kita membuat dinding bangunan secara virtual dan gambar-gambar akan kita dapat dengan sendirinya karena merupakan konsekuensi hasil dari virtual building yamg kita buat.


2. Objek yang Sarat akan Informasi Teknis



Sistem virtual building membuat kita harus menginput banyak penyetelan pada setiap objek yang kita buat. Seringkali ini dianggap menghambat proses penggambaran. Praktisi yang biasa menggambar secara langsung akan tidak familiar dengan konsep ini. Namun jika dilakukan, banyak kemudahan dan justru akan menghemat waktu dalam proses mendesain. Misal ketika kita akan membuat dinding, kita perlu menginput ketebalan dinding beserta lapisan-lapisan penyusunnya. Tipe dinding yang berbeda kita pisahkan berdasarkan nama serta karakteristiknya masing-masing. Dalam proses selanjutnya ini sangat menghemat waktu karena perbedaan jenis dinding selama proses mendesain akan mengacu kepada tipe-tipe yang kita buat sebelumnya, serta untuk mengganti tipe dinding yang sudah dibuat hanya perlu beberapa kali klik tanpa menghapus untuk membuat baru.

Begitu pula objek-objek seperti pintu, jendela, hingga furnitur dapat kita masukkan data-data seperti nama perusahaan yang mensuplai, beratnya, material, hingga harganya. Dengan demikian berapa kalipun objek tersebut kita gunakan dalam desain, data-data akan terangkum dalam sistem Revit seperti jumlah, total berat, total kebutuhan material, hingga jumlah harganya. Penambahan atau pengurangan akan secara otomatis mengubah nilai keseluruhan tanpa menghitung secara manual. Data-data tersebut dapat dikeluarkan dalam bentuk tabel maupun dimunculkan pada setiap lembar gambar. Dalam jangka panjang ini akan mengurangi kesalahan manusiawi karena kurang teliti dan rumitnya pengelompokan data.

Bahkan setelah proyek selesai, data-data ini akan berguna untuk maintenance bangunan karena setiap objek dapat kita identifikasi dengan mudah menggunakan komputer. Data objek yang lengkap akan memberikan kita informasi disetiap objek mengenai vendornya, tanggal pembuatan, atau data lain yang dimasukkan, dengan demikian tindakan maintenance dapat dilakukan dengan baik.


3. Kemudahan Membentuk Objek



Pengembangan Revit yang mengutamakan kemudahan bagi praktisi desain bangunan memberikan banyak keuntungan yang memudahkan membentuk objek. Setiap elemen bangunan disediakan tool khusus sehingga masing-masing tool benar-benar sesuai dan memudahkan pembentukannya. Misal dinding akan terbentuk secara utuh ketika kita menggaris dilayar kerja. Jendela dan pintu akan langsung terbentuk ketika ditempatkan serta langsung melubangi dinding. Dalam membuat atap kita hanya perlu menggaris area tepi-tepi atap dan menentukan kemiringan, maka atap akan langsung terbentuk.

Konsep mass juga sangat memudahkan terutama bagi arsitek kontemporer yang banyak berekspresi dalam bentuk bangunan. Dengan menggunakan konsep mass ini, arsitek dapat bereksperimen dengan bentuk-bentuk bangunan yang tidak umum, Revit akan mengkonversi bentuk tersebut menjadi dinding, lantai dan atap sehingga efektivitas bangunan akan langsung dapat dianalisis tanpa harus melalui proses penggambaran manual yang memakan waktu.


4. Berkurangnya Kendala dalam Kerja Tim



Worksharing yang diusung Revit Architecture untuk kemudahan bekerja dalam tim sangat berguna untuk proyek berskala menengah maupun skala besar. Dengan menggunakan fitur ini disertai jaringan komputer, semua tugas masing-masing disiplin dapat terintegrasi secara virtual. Perubahan-perubahan yang dibuat oleh satu orang akan terupdate di unit kerja lainnya. Adanya database objek serta family membuat organisasi semua objek beserta data-data pendukungnya akan terakses langsung oleh semua PC (unit komputer). Perubahan pada spek tidak beresiko menimbulkan banyak human error pada lingkup kerja lainnya. Tentu saja dalam kerja tim tetap diperlukan komunikasi verbal dalam bentuk meeting maupun diskusi, namun tidak sampai mempersulit tugas masing-masing divisi pekerjaan.


5. Revisi yang Tidak Menyita Banyak Waktu & Tenaga


Adanya revisi dalam proses desain tentunya sudah tidak asing lagi dan akan terus dialami para pekerja desain bangunan. Sesuai namanya, Revit yang merupakan singkatan dari Revise Instantly berarti merevisi secara instan. Ini sangat disadari oleh pengembang software dimana banyak waktu dan tenaga pekerjaan akan terkuras dengan adanya revisi walaupun sedikit. Revisi yang sedikit akan berdampak banyak dalam proyek besar karena semuanya akan saling berkaitan. Jika proses gambar dilakukan perlembar maka bayangkan berapa banyak lembar gambar yang harus diubah karena adanya revisi tersebut. Belum lagi kelalaian yang manusiawi ketika tidak jeli melihat sisi mana pada gambar yang perlu diubah.

Sistem Revit bekerja dengan sangat baik untuk mengatasi masalah-masalah diatas. Lembar-lembar gambar (Sheets) yang dihasilkan Revit bukanlah lembar-lembar terpisah, melainkan lembar-lembar yang terintegrasi satu sama lain. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, perubahan data 1 huruf pun akan mengubah semua lembar gambar maupun tabel-tabel yang melengkapinya. Penambahan, perubahan spek, dan lain-lain akan langsung mengubah semua aspek hingga ke perhitungan harga. Tentu saja sedikit penyesuaian dan pengecekan perlu dilakukan karena notasi dimensi tetap perlu diberikan manual agar mudah terbaca dan komunikatif, namun hal ini bukanlah prinsip karena objek sudah sesuai dengan perubahan yang ada.


6. Produksi Gambar dengan Cepat & Presisi

Setelah objek-objek telah terbentuk, pengambilan gambar dapat dilakukan (bukan syuting ya..). Disini penulis menyebut pengambilan gambar karena lembar-lembar gambar tidaklah perlu dibuat melainkan diambil dari-data objek yang ada. Jika objek telah terbentuk, maka gambar-gambar tampak, potongan, tampilan 3d dan detail-detail dapat dikeluarkan sesuai kebutuhan. Kita hanya perlu menyiapkan sheet dan mengisi sheet tersebut dengan view yang sudah ada. Gambar objek telah dihasilkan, kita tetap perlu memberikan dimensi untuk kejelasan nanti ditahap konstruksi. Adapun pengerjaan dimensi dan notasi-notasi adalah pengerjaan minor yang dapat ditugaskan kepada drafter yang khusus untuk menyajikan gambar yang baik.

Lembar-lembar beserta data-data nomor lembar, desainer, drafter, owner hingga tanggal akan terinput secara otomatis pada lembar gambar. Tentu saja perlu disetting sebelumnya, namun akan mengurangi tingkat kesalahan karena drawing list dapat terbentuk sesuai dengan judul serta data-data gambarnya secara otomatis tanpa mengubah teks lembar satu persatu.


7. Koneksi Antar Software Autodesk

Output dari Revit dapat diekstrak dan dibaca dengan baik oleh software Autodesk lainnya. Ini diperlukan jika kita perlu mengkonvert lembar-lembar gambar kedalam bentuk Autocad ataupun mengkonvert 3d model kedalam file 3d max untuk visualisasi lebih lanjut.


8. Komunikasi Lebih Baik dengan Klien



Dengan menggunakan Revit Architecture, arsitek dapat menyajikan tampilan-tampilan berkualitas yang merepresentasikan desainnya. Banyak fitur dalam view 3d dapat dimanfaatkan untuk kejelasan bagi klien, hal ini penting karena tidak semua klien mengerti dengan gambar 2d denah dan potongan. Denah dapat kita sajikan dalam bentuk 3d masing-masing lantai, serta dapat memberikan view masing-masing ruangan dengan jelas sehingga klien benar-benar mengerti seperti apa bangunan yang akan ia miliki.


Jika diperlukan, kita dapat melakukan presentasi yang baik dengan menunjukkan pengalaman memasuki bangunan serta ruang-ruangnya secara interaktif. Ini dapat mengurangi keraguan klien akan seperti apa bangunan ketika digunakan, selain itu masalah-masalah kesalahan desain akan lebih awal dapat terdeteksi dengan cara ini.