Tim Ahli Software Revit

Tim yang Siap membantu untuk Solusi Anda Menggunakan Software Revit

Pengalaman Membuktikan

Pengalaman Kami Hampir 10 Tahun Menggunakan Software Revit untuk Perencanaan Detail

Masa Depan Software Perancangan

Kebutuhan akan Software yang Terintegrasi Hingga ke Detail Maupun Perhitungan Quantity adalah Masa Depan Perancangan yang Telah diterapkan di Negara Maju

Beralih ke Konsep BIM

Peralihan ke Software BIM Mungkin Terdengar Sulit, Tapi Kami Akan Membantu Mewujudkannya dengan Mudah

Keputusan di Tangan Anda

Kami Akan Membantu Setiap Tim yang Ingin Beralih Menggunakan Revit Melalui Pelatihan Maupun Konsultasi Ahli

Tampilkan postingan dengan label Kursus Revit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kursus Revit. Tampilkan semua postingan

Tutorial Revit - Membuat Bentuk Atap Tradisional Batak

Tutorial Revit kali ini kita akan membahas bagaimana caranya membentuk atap model atap adat Batak yang identik dengan rumah tradisional Batak yang berlokasi di Sumatera Utara. Pada Software Revit, disediakan tool Roof untuk membuat berbagai jenis bentuk atap yang sudah kita bahas pada tutorial lain di website ini. Namun untuk bentuk atap yang unik seperti atap tradisional Batak ini ini kita akan kesulitan jika menggunakan tool roof yang ada. Kita akan membuatnya menggunakan tool Massing yang akan diconvert menjadi atap.


Tutorial ini juga tersedia dalam bentuk video di channel kami, silahkan klik link ini jika ingin menyimak tutorial dalam bentuk video 


Referensi bentuk atap Rumah Adat Batak

Gambar diatas adalah referensi gambar atap yang diinginkan. Kita akan membahas cara membuat atapnya saja, untuk bangunannya bisa diterapkan tool-tool dinding dan lantai. Oke buka saja file baru / new, pada pemilihan template pilih Architectural Template, klik OK. Jika sudah terbuka layar gambar baru, buat dinding terlebih dahulu sebagai acuan bentuk dan ukuran atap. Gariskan dilayar dengan ukuran 4 meter x 9 meter. Pastikan base constraint berada di Level 1 dan top constraint berada di level 2.



Pemilihan Template





klik tool dinding






Pilih line atau rectangle



Atur properties dinding


Gariskan dilayar membentuk kotak ukuran 4000 x 10000


Setelah itu masuk ke gambar tampak, pilih tampak East untuk melihat bangunan dari sisi samping / kanan / timur. Buat Ref Plane dengan mengklik tool ref plane pada tab Architecture, gariskan 3 buah ref plane seperti gambar dibawah. Beri nama ref plane dengan mengklik "click to name". Beri nama A, CL, dan B seperti pada gambar. Ref plane ini berfungsi sebagai acuan bentuk atap.


Masuk ke tampak East di project browser




Gariskan ref plane sebagai kerangka bentuk 

Selanjutnya pindah tampak ke tampak South untuk mulai membentuk garis atap di tampak depan. Pilih tab Massing & Site, lalu pilih "in-place mass". Akan muncul pemberian nama mass, beri nama dengan "atap".


Klik tool in-place mass




Muncul pemberian nama Mass




Beri nama dengan Atap

Selanjutnya klik Set untuk memilih bidang ref plane yang sebelumnya sudah kita siapkan. Lalu akan muncul pilihan Work Plane, pilih Name, dan klik nama ref plane yang sudah dibuat. Pilih CL. Lalu klik line untuk membentuk garisnya seperti contoh gambar dibawah.


Klik tombol Set untuk menentukan work plane yang aktif




di tampak South klik line untuk membuat garis 




Bentuk garis sesuai dengan bentuk atap dibagian tengah (bagian lembah)


Selanjutnya kita akan mengcopy garis yang sudah dibuat, pindah ke tampak East atau West, pilih garisnya dan copy ke kiri mendekati ref plane A atau B.



Pindah ke tampak West, copy garis ke sisi lain




Posisikan mendekati ref plane di kiri

Posisikan sisi bawah garis agar menempel pada salah satu ujung ref plane, lalu putar menyesuaikan kemiringan ref plane nya.


Posisikan menemui ujung garis ref plane




Putar garis mengikuti kemiringan ref plane




Garis sudah mengikuti kemiringan ref plane



Masuk ke view 3D, lalu klik objek hasil copy, tarik sudut atas garis agar sisi ini memiliki ujung atap yang lebih tinggi. Sesuaikan ketinggian agar membentuk atap seperti tanduk.


Masuk ke view 3D, klik lagi garis hasil copy




Pilih garis hasil copy




Klik dan drag untuk meninggikan posisi sudut atasnya

Selanjutnya bentuk atap sisi ini bisa kita mirror agar menjadi sisi atap yang lain. Setelah di mirror akan terlihat kerangka bentuk atap seperti pada gambar.


Masuk lagi ke tampak west, mirror garis agar tercopy ke sisi lainnya

Untuk membentuk atap dari garis-garis yang sudah disiapkan, klik semua garisnya menggunakan drag selection atau klik dan tekan ctrl lalu klik garis-garis lainnya. Lalu pilih tool "Create Form", pilih solid form, maka garis-garis yang terpilih akan menyatu menjadi sebuah bentuk 3d sesuai dengan kerangka garis-garis tadi.


Kembali ke view 3D dan pilih semua garis




Kik tombol Create Form, pilih Solid Form




Massing sudah terbentuk mengikuti garis

Bentuk ini masih berupa wujud "massing" dengan kata lain ini bukanlah bentuk atap secara fisik. Massing hanyalah panduan bentuk geometri yang nantinya harus dijadikan wujud bangunan fisik berupa lantai, dinding atau atap. Untuk membuatnya menjadi wujud fisik atap, klik Roof di tab Massing & Site. Di jendela properties sebelah kiri akan tampil pilihan tipe atap yang akan digunakan. Pertama-tama kita buat dulu tipe atap dengan mengklik Edit Type, lalu klik Edit.


Klik tab Massing & Site, klik tombol Roof




Pilih Edit Type di jendela properties


Pada jendela Type Properties, pilih Edit lagi untuk memberi susunan material atap. Akan terbuka jendela baru lagi yaitu edit assembly, pada bagian material, klik By Category untuk memberi material utama atap, lalu kita akan diarahkan ke jendela Material Browser.

Pilih Edit




Klik tombol kecil di kanan By Category


Pada material browser, ketik roof untuk mencari material atap yang sudah disediakan oleh library Revit. Terdapat beberapa pilihan, klik Asphalt Shingle atau bisa juga Wood Shake, klik tombol Up untuk menggunakannya.


Temukan material atap dengan ketik roof di kolom pencarian atas

Klik centang pada pilihan Use Render Appearance, Lalu pindah ke tab Appearance, cek apakah material ini sudah menggunakan file tekstur yang kita inginkan. Untuk mengganti tekstur gambarnya bisa klik nama file nya dibawah gambar, lalu pilih gambar lain yang kita miliki. Gambar ini bisa didapat dari foto atau download tekstur atap di internet dalam bentuk JPG. Klik OK



Centang pilihan Use render appearance di tab Graphics




Masuk tab Appearance, cek tekstur atap yang digunakan

Perhatikan nama material sudah muncul di kolom material, klik insert untuk memberikan lapisan baru berupa alumunium foil. Klik lagi by category pada baris yang baru terbentuk, lalu pada jendela Material Browser cari Alumunium, klik kanan dan beri nama menjadi foil. Beri ketebalan pada material ini dengan ketik 2 mm di bagian thickness nya. Klik OK



Klik insert untuk membentuk lapisan baru




Cari material alumunium, klik kanan dan duplicate atau rename menjadi foil




Material atap dan foil sudah tersusun, isi thickness menjadi 2 mm

Klik OK lagi, dan kita akan kembali ke layar gambar, klik bentuk massing atap, lalu klik tombol Create Roof, maka atap akan terbentuk mengikuti bentuk massingnya. Ubah tampilan shading menjadi realistic untuk melihat teksturnya.




Kembali kelayar gambar, pilih tab Massing & Site, pilih Roof, lalu klik objek, klik tombol Create Roof




Atap akan terbentuk mengikuti bentuk massing, atur shading menjadi Realistic

Perhatikan digambar dibawah ini bahwa tekstur atap terlihat agak aneh, karena massing masih terlihat. Disini massing perlu kita sembunyikan karena bentuknya sudah terpakai menjadi atap. Klik dan drag dari kanan kekiri mengenai atap, lalu pilih filter untuk memilih massing saja. Lalu klik kanan dan pilih hide in view - elements maka massing akan disembunyikan dan atap akan terlihat dengan tekstur yang sebenarnya.


Shading realistic dimana massing masih terlihat




Pilih dengan drag sedikit dari kanan ke kiri




Klik tombol filter




Pastikan hanya mass yang tercentang, klik OK




Klik kanan, pilih Hide in View - Elements




Massing sudah tersembunyi

Oke atap sudah terbentuk sesuai dengan keinginan, sekarang kita perlu menutup celah antara dinding dengan atap. Pilih semua dinding dibawah atap, lalu klik tombol Attach, lalu klik atap maka dinding akan menyesuaikan bentuk dengan atap.


Pilih semua dinding dengan drag dari kanan kekiri




Klik tombol attach




Klik atap




Dinding akan mengikuti bentuk atap sehingga celah antara dinding atap akan tertutup.




Simak Tutorial Ini dalam Bentuk Video











Kursus Revit Online & Private

Kabar baik bagi anda yang berencana untuk mempelajari software Revit khususnya yang berada diluar jangkauan area kami. Mulai saat ini kami menyediakan kursus secara online dan privat bagi anda yang ingin mendapatkan bimbingan mempelajari Revit mulai dari dasar. Metode kursus online kami menggunakan teknik Remote komputer dengan menggunakan software Zoom maupun Google Meet. Dengan metode ini pengajar Revit akan membimbing penggambaran menggunakan Revit dilayar komputer atau laptop anda. Dengan kata lain software Revit harus sudah terinstal di Laptop atau Komputer anda dan tentu saja komputer memiliki akses internet dengan kuota yang cukup. Dengan metode pembimbingan secara langsung dilayar monitor anda, pembimbing akan mengarahkan sekaligus melihat progres perkembangan pembelajaran dari tiap pertemuan. Metode ini juga dilengkapi dengan video call sehingga interaksi dapat berlangsung dengan baik seperti halnya pertemuan tatap muka.



Metode Kursus online menggunakan Aplikasi Zoom


Namun ada kelemahan dari metode online ini yaitu sulitnya dilakukan untuk beberapa peserta sekaligus. Metode video tanpa interaksi langsung akan sulit untuk mengamati perkembangan masing-masing peserta. Karena itu kami hanya menyediakan kursus Revit online dengan sistem private, 1 pengajar 1 peserta dalam 1 sesi.
Pembelajaran akan dibagi menjadi 5 sesi pertemuan online, dengan masing-masing sesi selama 2 s.d 2.5 jam pelajaran. Sebelum memulai sesi, pengajar mengatur waktu mulai untuk online dengan komunikasi via whatsapp atau telepon. Diharapkan peserta sudah siap ketika mendekati waktu yang dijadwalkan. Persiapan komputer dan koneksi internet, instalasi zoom, team viewer atau google meet serta headset dengan microfon disediakan sendiri oleh peserta.

Modul akan kami kirimkan dalam bentuk file pdf agar peserta dapat mempelajari sendiri ketika sesi tidak berlangsung. Berikut rangkuman sesi kursus Revit Online serta persyaratannya :

Sesi Privat 
- 2.5 jam per sesi
- Senin s.d Jumat
  Jam 9.00 s.d 11.30, Jam 13.00 s.d 15.30

Persyaratan 
- Mengerti istilah & dasar ilmu bangunan
- Mengerti istilah-istilah gambar
- Laptop atau komputer dengan Software Revit terinstal
- Koneksi internet memadai untuk Remote dan Video Call
- Headset yang dilengkapi mikrofon


Kursus Revit yang kami sediakan dibagi menjadi 3 disiplin utama :

1. Revit Architecture 
Pembelajaran yang berkonsentrasi pada pemodelan fisik bangunan secara arsitektur (bentuk bangunan, denah, tampak, komponen-komponen penting arsitektur bangunan).

2. Revit Structure
Pembelajaran Revit yang berkonsentrasi pada pemodelan pondasi, tiang, balok-balok, struktur beton maupun baja. Dalam pembelajaran Revit Struktur juga diberikan dasar-dasar Revit Architecture.

3. Revit MEP
Pembelajaran Revit yang berkonsentrasi pada pemodelan komponen instalasi seperti listrik, pemipaan, dan ducting. Dalam pembelajaran Revit MEP juga diberikan dasar-dasar Revit Architecture.

Hubungi kami untuk bimbingan kursus Revit secara online dengan pengajar yang telah tersertifikasi dan berpengalaman.





Elemen Properties Objek Revit Architecture

Penyetelan atau setting elemen sangat vital perannya dalam software berbasis BIM, seperti Revit Architecture. Setting elemen yang disebut dengan Elemen Properties menentukan karakteristik setiap objek agar sesuai dengan keperluan proyek tertentu. Disinilah perbedaan dengan desain menggunakan software konvensional dimana kita hanya menggambar menggunakan garis atau benda 3d, di Revit kita benar-benar menentukan kriteria-kriteria penting pada objek mulai dari jenis, ukuran, material penyusunnya, karakteristik, bahkan kita dapat mencantumkan model serta harga barang tertentu. Data-data inilah yang nantinya berguna dan selalu terekam dalam file gambar di Revit Architecture hingga ke tahap shop drawing, BQ maupun scheduling proyek.
Banyak otomatisasi yang membuat Revit Architecture lebih unggul dibanding software CAD konvensional sekaligus meminimalisir kesalahan yang selalu terjadi jika penggambaran dilakukan secara manual. Sinkronisasi data gambar, 3d, beserta schedule terangkum secara otomatis. Jika satu item diubah propertiesnya, maka seluruh dokumen proyek akan mengupdate data tanpa kita perlu membuka satu persatu.

Element Properties – Dinding (Wall)




1. Family :  List ini berisi tipe-tipe dinding yang tersedia dari program Revit, atau anda dapat menambahkan dengan menyimpan tipe dinding yang baru.

2. Edit/New : Ini diperlukan untuk memodifikasi atau membuat tipe dinding baru yang sesuai dengan keinginan. 

3. Location Line : As dinding dapat diatur berada ditengah atau dipinggir. As tengah biasanya digunakan untuk dinding dalam dan dinding yang terdapat struktur. As pinggir biasanya digunakan pada tepi bangunan yang berbatasan dengan bangunan lain.

4. Base Constraint : Bagian dasar dinding berada di lantai mana sesuai pilihan kita. Base Offset : Jarak bagian bawah dari lantai yang dipilih, misal dinding berada dilantai 1 tapi lebih rendah 10 cm, maka perlu diisikan -100

5. Top Constraint : Bagian atas dinding berada dilantai mana sesuai pilihan, apakah dilantai 2, atau langsung ke lantai 3, 4, dst.
Unconnected Height : Tinggi dinding yang dapat kita tentukan jika bagian atas dinding tidak terkoneksi ke lantai lain.



Type Properties – Dinding (Wall)



1. Duplicate : Buat tipe dinding baru

2. Name : Beri nama untuk membedakan dengan tipe lainnya. Pastikan nama sesuai dengan kebutuhan proyek atau keadaan sebenarnya, misal dinding hebel, dinding bata merah, dinding parapet, dsb. Jangan memberikan nama sembarang karena akan menyulitkan ketika desain sudah mencapai tahap lanjut. Nama ini akan terus digunakan sebagai identifikasi bahkan ketika kita menyiapkan gambar kerja shop drawing hingga merangkum BQ proyek. 

3. Structure-Edit : Klik untuk menyetting material dinding beserta lapisan-lapisannya. Ini merupakan keunggulan konsep Revit karena dinding yang kita buat dapat sesuai dengan material yang kita inginkan. Kemudahan akan kita dapatkan ketika menghitung kebutuhan material mulai dari pengisi dinding, plester, hingga volume keseluruhan tiap-tiap lapisan pembentuk dinding. Jendela edit yang muncul seperti dibawah ini 




Edit Assembly – Dinding (Wall)




1. Layers : Lapisan-lapisan yang menyusun tipe dinding yang kita buat, masing-masing lapisan dapat kita tentukan materialnya (buat material baru atau pakai yang sudah tersedia) juga kita tentukan ketebalannya di kolom Thickness.

2. Insert : Menambah lapisan dinding yang baru
Delete: Menghapus lapisan dinding (pilih lapisan yang akan didelete dengan klik pada nomor urut)
Up : Menggeser suatu lapisan dinding keatas (pilih lapisan yang akan digeser dengan klik pada nomor urut)
Down: Menggeser suatu lapisan dinding  kebawah (pilih lapisan yang akan digeser dengan klik pada nomor urut)

3. Preview : Melihat susunan lapisan dinding yang kita buat



Element Properties – Lantai (Floor)



1. Family :  List ini berisi tipe-tipe lantai yang tersedia dari program Revit, atau anda dapat menambahkan dengan membuat tipe lantai yang baru.

2. Edit/New : Ini diperlukan untuk mengubah settingan atau membuat tipe lantai baru yang sesuai dengan keinginan. 

3. Level : Posisi dimana lantai berada., misal lantai 1 (Level 1), Lantai 2 (Level 2), dst.
Height Offset From Level : Selisih ketinggian dari posisi level, misal posisi lantai yang anda buat sedikit lebih tinggi atau lebih rendah dari level yang dituju, dapat menginput di kolom ini  jangan lupa berikan simbol minus jika posisi yang diinginkan lebih rendah.

  
Type Properties – Lantai (Floor)
Jendela yang muncul setelah klik Edit/New



1. Duplicate : Membuat tipe lantai baru. Akan langsung muncul prompt untuk mengisi nama tipe baru, langsung berikan nama untuk identifikasi karena kita pasti menggunakan beberapa jenis lantai yang berbeda-beda.

2. Structure : Menseting lanjutan untuk struktur lantai, ketebalan hingga lapisan-lapisannya.

3. Graphics : Mengatur tampilan objek lantai pada jendela gambar, dapat mengatur arsiran dan warna.



Edit Assembly – Lantai (Floor)



Jendela yang muncul setelah klik Structure



1. Layers : Seperti halnya dinding, lantai juga tersusun atas beberapa lapisan.  Misal lapisan pasir urug, plester, hingga lapisan ubin. Pada lantai cor misal terdapat lapisan dak. Masing-masing lapisan dapat anda tentukan ketebalan serta material yang digunakan. Nantinya lapisan-lapisan ini  akan muncul ketika kita membuat gambar potongan ataupun detail.

2. Insert : Menambah lapisan lantai yang baru
Delete: Menghapus lapisan lantai (pilih lapisan yang akan didelete dengan klik pada nomor urut)
Up : Menggeser suatu lapisan lantai keatas (pilih lapisan yang akan digeser dengan klik pada nomor urut)
Down: Menggeser suatu lapisan lantai kebawah (pilih lapisan yang akan digeser dengan klik pada nomor urut)

3. Preview : Melihat susunan lapisan lantai yang kita buat




Element Properties – Atap (Roof)



1. Family :  List ini berisi tipe-tipe atap yang tersedia dari program Revit, atau anda dapat menambahkan dengan membuat tipe atap yang baru.

2. Edit/New : Ini diperlukan untuk membuat tipe atap baru yang sesuai dengan keinginan. 

3. Level : Posisi dimana atap berada., misal atap untuk Lantai 1  (Level 1) maka pilih lokasi atap di Lantai 2 (Level 2) karena atap mesti berada di level atas lantai yang bersangkutan.
Height Offset From Level : Selisih ketinggian dari posisi level, misal posisi atap yang anda buat sedikit lebih tinggi atau lebih rendah dari level yang dituju, dapat menginput di kolom ini  jangan lupa berikan simbol minus jika posisi yang diinginkan lebih rendah.




Type Properties – Atap (Roof)
Jendela yang muncul setelah klik Edit/New




1. Duplicate : Membuat tipe lantai baru. Akan langsung muncul prompt untuk mengisi nama tipe baru, langsung berikan nama untuk identifikasi karena kita mungkin menggunakan beberapa jenis atap yang berbeda-beda.

2. Structure : Menseting lanjutan untuk struktur lantai, ketebalan hingga lapisan-lapisannya.

3. Graphics : Mengatur tampilan objek lantai pada jendela gambar, dapat mengatur arsiran dan warna.




Edit Assembly – Atap (Roof)
Jendela yang muncul setelah klik Structure



1. Layers : Seperti halnya dinding dan lantai, atap juga tersusun atas beberapa lapisan.  Misal lapisan genteng, insulasi, foil, dsb. Masing-masing lapisan dapat anda tentukan ketebalan serta material yang digunakan. Nantinya lapisan-lapisan ini  akan muncul ketika kita membuat gambar potongan ataupun detail.

2. Insert : Menambah lapisan atap yang baru
Delete: Menghapus lapisan atap (pilih lapisan yang akan didelete dengan klik pada nomor urut)
Up : Menggeser suatu lapisan atap keatas (pilih lapisan yang akan digeser dengan klik pada nomor urut)
Down: Menggeser suatu lapisan atap kebawah (pilih lapisan yang akan digeser dengan klik pada nomor urut)

3. Preview : Melihat susunan lapisan atap yang kita buat




Element Properties – Pintu (Door)








1. Family :  List ini berisi tipe-tipe pintu yang tersedia dari program Revit, atau anda dapat menambahkan dengan membuat tipe pintu yang baru.

2. Load : Mengambil tipe-tipe pintu yang disediakan sebagai dasar kita untuk membuat pintu yang baru. Disini kita dapat memilih berbagai jenis pintu yang mendekati kriteria yang diinginkan. Mulai dari pintu panel, geser, pintu doble, hingga pintu kaca.
Setelah mengklik Load, anda akan menjumpai tampilan explorer berisi pilihan family, masuk ke kategori doors, lalu klik pada salah satu jenis akan muncul tampilan contoh pintu disebelah kanan.

3. Edit/New : Ini diperlukan untuk membuat tipe pintu baru yang sesuai dengan keinginan. 



Type Properties – Pintu (Door)
Jendela yang muncul setelah membuat tipe pintu baru




1. Duplicate : Membuat tipe pintu baru. Akan langsung muncul prompt untuk mengisi nama tipe baru, langsung berikan nama untuk identifikasi karena kita pasti menggunakan beberapa jenis pintu yang berbeda-beda.

2. Materials and Finishes : Anda dapat memilih material pintu yang akan digunakan masing-masing untuk panel dan bingkainya

3. Thickness : Ketebalan daun pintu, biasanya antara 4-6 cm
Height : Ketinggian pintu
Width : Lebar pintu. Pada pintu double atau ganda, lebar pintu adalah lebar keseluruhan dua unit pintu

4. Preview : Menampilkan wujud pintu ketika setelan-setelan diubah




Element Properties – Jendela (Windows)







1. Family :  List ini berisi tipe-tipe jendela yang tersedia dari program Revit, atau anda dapat menambahkan dengan membuat tipe jendela yang baru.

2. Load : Mengambil tipe-tipe jendela yang disediakan sebagai dasar kita untuk membuat jendela yang baru. Disini kita dapat memilih berbagai jenis jendela yang mendekati kriteria yang diinginkan. Mulai dari jendela mati, jendela swing, bulat, dsb.
Setelah mengklik Load, anda akan menjumpai tampilan explorer berisi pilihan family, masuk ke kategori windows, lalu klik pada salah satu jenis akan muncul tampilan contoh jendela disebelah kanan.

3. Edit/New : Ini diperlukan untuk memodifikasi atau membuat tipe jendela baru yang sesuai dengan keinginan. 





Type Properties – Jendela (Windows)
Jendela yang muncul setelah membuat tipe jendela baru





1. Duplicate : Membuat tipe jendela baru. Akan langsung muncul prompt untuk mengisi nama tipe baru, langsung berikan nama untuk identifikasi karena kita pasti menggunakan beberapa jenis jendela yang berbeda-beda.

2. Materials and Finishes : Anda dapat memilih material jendela yang akan digunakan masing-masing untuk panel dan bingkainya

3. Height : Ketinggian jendela
Default Sill Height : Merupakan ketinggian bagian bawah jendela terhadap lantai. Misal untuk jendela ruang tamu ketinggian bisa hanya 20 cm, tapi untuk jendela kamar dan dapur ketinggian dari lantai biasanya 90-100 cm
Width : Lebar jendela.

4.  Preview : Menampilkan wujud jendela ketika setelan-setelan diubah


  
Element Properties – Tangga (Stairs)






1. Family :  List ini berisi tipe-tipe tangga yang tersedia dari program Revit, atau anda dapat menambahkan dengan membuat tipe tangga yang baru.

2. Edit/New : Ini diperlukan untuk mengubah setingan atau membuat tipe tangga baru yang sesuai dengan keinginan.

3. Base Level : Pilih bagian sisi bawah tangga, ini menjadi dasar mulainya tangga naik, misal lantai 1 (Level 1)
Base Offset : Jarak tertentu dasar tangga dari lantai, biasanya dibiarkan tetap 0
Top Level : Pilih bagian tujuan atas tangga, misal lantai 2 (Level 2)
Top Offset : Jarak tertentu bagian atas tangga ke lantai.

4. Width : Tentukan lebar tangga (Lebar tangga normal untuk rumah  umumnya antara 80 s/d 120 cm, untuk bangunan umum minimum 150cm.
 Desired Number of Risers : Ini anda isi dengan perhitungan kira-kira berapa jumlah anak tangga yang dibutuhkan untuk sampai keatas dengan tingkat kenyamanan yang diinginkan. Jumlahnya bervariasi karena tinggi dari lantai ke lantai (floor to floor) tiap bangunan bisa berbeda. Angka ini akan mempengaruhi tinggi pijakan masing-masing anak tangga. Semakin kecil nilainya maka tinggi pijakan akan semakin besar, dan sebaliknya.

  
Type Properties – Tangga (Stairs)
Setelah klik Edit/New akan muncul jendela seperti ini 






1. Duplicate:  Membuat tipe baru. Akan langsung muncul prompt untuk mengisi nama tipe baru, langsung berikan nama untuk identifikasi karena kita mungkin menggunakan beberapa jenis tangga yang berbeda-beda.

2. Graphics : Anda dapat mengatur font dan ukurannya yang akan tampil di gambar denah dengan tulisan UP & DOWN atau dapat diganti dengan NAIK & TURUN.

3. Materials and Finishes : Mengatur material pada tiap-tiap komponen tangga, Tread (Pijakan), Riser (Anak tangga), Stringer (Tepi tangga)

4. Minimum Tread Depth : Disini dapat kita tentukan lebar minimum dari pijakan tangga, umumnya adalah antara 25-32 cm
Tread Thickness : Ketebalan pijakan tangga
Nosing Length : Tonjolan dari pijakan tangga

5. Maximum Riser Height : Ketinggian maksimal anak tangga yang masih dalam faktor kenyamanan, umumnya antara 15-22 cm. Nilaii 15-18 cm masih tergolong nyaman untuk menaiki tangga. Diatas 18 cm pijakan akan terasa lebih berat.

6. Stringers : Settingan ini dapat mengatur jumlah dan ukuran tepi tangga yang umumnya terdapat pada tangga kayu atau tangga besi. Namun jika pada kolom atas anda menghidupkan opsi Monolithic Stairs maka tidak akan terdapat stringers.