Tim Ahli Software Revit

Tim yang Siap membantu untuk Solusi Anda Menggunakan Software Revit

Pengalaman Membuktikan

Pengalaman Kami Hampir 10 Tahun Menggunakan Software Revit untuk Perencanaan Detail

Masa Depan Software Perancangan

Kebutuhan akan Software yang Terintegrasi Hingga ke Detail Maupun Perhitungan Quantity adalah Masa Depan Perancangan yang Telah diterapkan di Negara Maju

Beralih ke Konsep BIM

Peralihan ke Software BIM Mungkin Terdengar Sulit, Tapi Kami Akan Membantu Mewujudkannya dengan Mudah

Keputusan di Tangan Anda

Kami Akan Membantu Setiap Tim yang Ingin Beralih Menggunakan Revit Melalui Pelatihan Maupun Konsultasi Ahli

Dasar-Dasar Penggunaan Revit Structure

Pada software Revit terutama pada versi 2016 keatas, fungsi pemodelan struktur sudah tersedia sebagai pendukung pemodelan BIM untuk bangunan. Tulisan ini akan membahas tool-tool komponen atau elemen struktural yang disediakan mulai dari pondasi, kolom, balok, hingga plat lantai.


Langsung saja buka software revit lalu kita buat file baru dengan memilih template struktur







Perhatikan bahwa secara default posisi lantai yang aktif berada di Level 2, kita akan membuat kolom & pondasi, jadi aktifkan view Level 1

Buat Grid dengan memilih tab structure, di kolom Datum sebelah kanan pilih Grid




Gariskan Grid dengan mengklik dari kanan ke kiri dan secara otomatis
akan terisi dengan angka 1 .
Bisa dilanjutkan atau dicopy dengan jarak seperti dibawah






Sebelum membuat pondasi, kita perlu mengatur view Range. Atur Bottom offset agar lebih turun, misal -1200. Begitu pula dengan view depth misal -1800




Untuk membuat pondasi, masuk ke tab Structure, pilih Isolated di bagian Foundation




Terdapat pilihan tipe pondasi bawaan dari Revit, Klik Edit Type untuk membuat tipe baru dan mengatur ukurannya, atau Load Family untuk meload jenis lainnya




Height Offset From Level dapat diisi dengan angka minus agar terletak dibawah tanah, misal -1000






Klik lokasi titik untuk menempatkan pondasi. Atau bisa juga berdasarkan grid, pilih At Grids, lalu pilih secara bersamaan grid-grid yang ada. Maka pondasi akan terbentuk pada setiap persimpangan garis Grid.
Setelah terbentuk kita bisa mengurangi pondasi yang tidak kita butuhkan dengan menghapusnya.
Atau bisa juga At Columns untuk menempatkan pondasi dibagian bawah kolom yang ada.
 

Pemilihan Grid untuk meletakkan Pondasi

Membuat kolom struktural



Klik tombol Column di tab Structure


Penempatan kolom struktural pada dasarnya sama dengan cara penempatan pondasi,
Hanya saja perlu perhatikan option bar diatas layar kerja, perhatikan tombol Depth, seharusnya
diganti dengan Height, lalu di tombol sebelahnya pilih batas atas kolom, misal Level 2
Perhatikan jika opsi tetap pada Depth, maka kolom akan turun kebawah, bukan keatas.









Perhatikan juga jendela properties, lihat tipe kolom yang disediakan. Terlihat tipe kolom yang disediakan yaitu UC-Universal Columns sebagai bawaan family standar. Jika ingin membuat profil lainnya ataupun kolom beton bisa pilih Load Family, lalu cari ke Structural Columns, pilih dari yang disediakan.




Pilih Concrete untuk membuat kolom beton, misal pilih Rectangular Column jika sudah klik open. Jika memilih kolom baja buka folder Steel lalu pilih profil baja yang diinginkan




Untuk menempatkan kolom dapat mengklik dilayar, atau menggunakan pilihan At Grids seperti cara menempatkan pondasi. Perhatikan untuk kolom maupun balok baja, tampilan standar akan berupa garis tunggal, ubah detail level ke Fine untuk menampilkan ukuran tebal baja sebenarnya.

Setelah penempatan kolom menggunakan At Grids, kolom-kolom yang tidak diperlukan bisa dihapus






Klik tool Beam di Tab Structure, lalu ada pilihan line untuk menggariskan, pilihan Load Family untuk mengambil jenis family lain, dan On Grids untuk membuat balok berdasarkan Garis Grid







Pemilihan Grid untuk menempatkan Balok.
Klik grid yang ingin ditempatkan balok diantara kolom, klik centang hijau diatas untuk Finish




Hasil penempatan balok pada grid yang sudah terdapat kolom-kolom




Menggunakan nilai yang berbeda untuk Start Level Offset dengan End Level Offset dapat berguna untuk membuat balok yang miring





Properties Balok
Start Level Offset : Ketinggian titik awal
End Level Offset : Ketinggian titik akhir
Cross Section Rotation : Memutar profil balok
Y Justification : Posisi centerline balok secara horisontal
Z Justification : Posisi centerline balok secara vertikal


Offset Value : Selisih dari centerline
Lantai struktural merupakan lantai yang memiliki kekuatan menahan beban. Lantai ini
biasanya dibentuk dari beton dengan tulangan atau wiremesh. Cara membuat lantai struktural


sama dengan lantai arsitektural, hanya tool lantai struktural berada di tab struktural.



Masuk ke Tab Structure, klik Floor untuk membuat lantai struktural. Lalu akan muncul menu sketch untuk membentuk boundary line, terdapat pilihan berupa line, rectangle, circle, polygon, dsb.


Menu properties untuk floor.

Terdapat pilihan type dimana secara default terdapat type yang sudah disediakan program Revit.


Dengan mengklik nama tipe akan muncul tipe-tipe lantai struktural yang terdapat pada file project.

Pilih salah satu tipe, kemudian klik Edit Type untuk membuat tipe baru dan mengatur propertiesnya.









Pada tabel susunan material lantai, ganti material dengan klik By Category di kolom Material, klik tombol dibagian sudut, lalu akan terbuka jendela pemilihan material. Cari material “Concrete Cast in Place atau Concrete Cast in Situ. Gunakan material tersebut atau klik kanan - duplicate dengan memberi nama baru misalnya Beton Lantai, atau Beton Dak.



Pada bagian kiri terdapat pilihan material dengan nama masing-masing, kita dapat menggunakan material yang disediakan atau membuat sendiri dengan menduplikasi dari yang memiliki kemiripan karakteristik.
Karakteristik material dapat dilihat pada bagian kanan jendela material. Terlihat di tab Graphics ada bagian shading yang merupakan tampilan warna permukaan material.

Surface Pattern : Merupakan arsiran pada permukaan benda

Cut Pattern : Merupakan arsiran ketika benda terpotong di gambar denah, section, maupun gambar 3d dengan section box



Tempatkan span direction disalah satu sebagai arah bentangan utama kekuatan lantai. Span Direction secara otomatis terbentuk pada garis pertama pembuatan sketch lantai struktural.


Klik finish atau centang hijau di menu sketch, lalu lantai struktural akan terbentuk. Perhatikan, area sketch didalam area lantai akan menjadi lubang atau void.

Membuat Beam Sistem
Deretan balok-balok dengan ukuran dan jarak yang sama dapat dibuat menggunakan tool beam system. Beam system ini dapat digunakan untuk membuat :
-Pembalokan lantai atas,
-Gording atau reng pada rangka atap
-Rangka plafon
Untuk membuat Beam System dapat menggunakan tool Beam System di Tab Structure. Jika sudah terdapat balok utama yang berseberangan, Beam System dapat dibuat dengan otomatis. Namun jika belum ada balok utama, bisa menggunakan sketch area yang akan diisi dengan Beam System.



Akan muncul pilihan untuk menggariskan area yang akan diisi oleh Beam System. Gunakan Line, Rectangle, Arc, dsb sesuai kebutuhan.






Opsi properties Beam System
Pengaturan penting untuk Beam System terdapat pada menu Pattern antara lain :
Layout Rule :
Fixed Distance = Menggunakan jarak fix antar balok. Jarak ini selalu tetap sesuai dengan yang kita input à Fixed Spacing akan muncul dibawah menu ini jika kita menggunakan opsi ini, isi fixed spacing dengan jarak fix yang kita inginkan.
Fixed Number = Menggunakan metode jumlah, dari jarak yang ada akan dibagi sesuai dengan jumlah yang kita isikan à Number of lines akan muncul dibawah menu ini kalau kita menggunakan opsi ini, isi number of lines dengan jumlah balok yang kita inginkan.
Maximum Spacing = Jarak maksimum, ini yang sering dipakai karena balok akan terbagi rata dengan jarak maksimum yang kita isi





Beam Type : Disini kita menentukan jenis balok yang akan mengisi Beam Systemnya. Pilihan jenis balok akan ada jika family nya sudah terlebih dahulu di load.

Untuk Load jenis-jenis balok klik Tab Menu Insert -  Pilih Load Family
Masuk ke folder Library, pilih Structural Framing, lalu pilih diantara jenis-jenis material balok seperti Steel untuk Baja, Concrete untuk Beton, dsb. Lalu pilih beberapa family nya untuk di-Load ke File Project.




Pilih beberapa dari family yang telah terdapat di library dengan menggunakan tombol Shift atau Ctrl di keyboard. Jika sudah klik Open. Setelah diload, baru family-family balok akan masuk ke dalam file Project dan dapat kita pilih untuk digunakan dalam Beam System.
Untuk membuat beam system secara otomatis, buat dulu balok induknya dengan layout persegi panjang ukuran 8000 x 12000 mm
Klik Beam System di menu Structure, lalu pilih Automatic Beam System. Layout Rule arahkan ke Maximum Spacing, isi dengan 1700





Dengan menggunakan Automatic Beam System, kita dapat membuat rangkaian balok dengan hanya mengklik salah satu balok induk. Ini dilakukan hanya untuk menentukan arah utama beam system. Perhatikan perbedaan pemilihan balok induknya.
Setelah di klik, beam system akan terbentuk sesuai jenis dan arah nya.

Rangkaian beam system akan terbentuk dengan jarak yang sudah ditetapkan

Beam system juga bisa dibentuk menggunakan cara sketch, dengan memilih Sketch Beam System setelah mengklik tombol Beam System.




Tombol-tombol opsi yang sama dengan yang terdapat pada jendela properties juga dapat ditemukan di option bar .
Perhatikan juga Beam Direction yang merupakan arah utama rangkaian beam system. Arah ini dapat dirubah dengan mengklik tool Beam Direction lalu pilih sisi lain untuk dijadikan arah beam yang lain.








Menempatkan pembebanan (Load)

Software Autodesk Revit yang kita gunakan untuk pemodelan elemen-elemen Structure dari pondasi hingga balok hanya berfokus pada pemodelan komponen hingga rebarnya. Namun kita tidak bisa menggunakannya untuk menganalisa gaya & momen-momen struktural. Jadi setelah pemodelan dilakukan menggunakan Revit, model yang dibuat perlu dianalisa menggunakan software analisis struktur seperti SAP2000, ETABS, atau Robot Structural Analysis.
Namun di pemodelan Revit yang kita buat, khususnya di versi Revit 2020 dapat kita berikan pembebanan agar informasi beban dapat dicantumkan untuk kemudahan perhitungan selanjutnya.
Untuk pembebanan akan dibahas pada postingan selanjutnya.




Kursus Revit Online & Private

Kabar baik bagi anda yang berencana untuk mempelajari software Revit khususnya yang berada diluar jangkauan area kami. Mulai saat ini kami menyediakan kursus secara online dan privat bagi anda yang ingin mendapatkan bimbingan mempelajari Revit mulai dari dasar. Metode kursus online kami menggunakan teknik Remote komputer dengan menggunakan software Zoom maupun Google Meet. Dengan metode ini pengajar Revit akan membimbing penggambaran menggunakan Revit dilayar komputer atau laptop anda. Dengan kata lain software Revit harus sudah terinstal di Laptop atau Komputer anda dan tentu saja komputer memiliki akses internet dengan kuota yang cukup. Dengan metode pembimbingan secara langsung dilayar monitor anda, pembimbing akan mengarahkan sekaligus melihat progres perkembangan pembelajaran dari tiap pertemuan. Metode ini juga dilengkapi dengan video call sehingga interaksi dapat berlangsung dengan baik seperti halnya pertemuan tatap muka.



Metode Kursus online menggunakan Aplikasi Zoom


Namun ada kelemahan dari metode online ini yaitu sulitnya dilakukan untuk beberapa peserta sekaligus. Metode video tanpa interaksi langsung akan sulit untuk mengamati perkembangan masing-masing peserta. Karena itu kami hanya menyediakan kursus Revit online dengan sistem private, 1 pengajar 1 peserta dalam 1 sesi.
Pembelajaran akan dibagi menjadi 5 sesi pertemuan online, dengan masing-masing sesi selama 2 s.d 2.5 jam pelajaran. Sebelum memulai sesi, pengajar mengatur waktu mulai untuk online dengan komunikasi via whatsapp atau telepon. Diharapkan peserta sudah siap ketika mendekati waktu yang dijadwalkan. Persiapan komputer dan koneksi internet, instalasi zoom, team viewer atau google meet serta headset dengan microfon disediakan sendiri oleh peserta.

Modul akan kami kirimkan dalam bentuk file pdf agar peserta dapat mempelajari sendiri ketika sesi tidak berlangsung. Berikut rangkuman sesi kursus Revit Online serta persyaratannya :

Sesi Privat 
- 2.5 jam per sesi
- Senin s.d Jumat
  Jam 9.00 s.d 11.30, Jam 13.00 s.d 15.30

Persyaratan 
- Mengerti istilah & dasar ilmu bangunan
- Mengerti istilah-istilah gambar
- Laptop atau komputer dengan Software Revit terinstal
- Koneksi internet memadai untuk Remote dan Video Call
- Headset yang dilengkapi mikrofon


Kursus Revit yang kami sediakan dibagi menjadi 3 disiplin utama :

1. Revit Architecture 
Pembelajaran yang berkonsentrasi pada pemodelan fisik bangunan secara arsitektur (bentuk bangunan, denah, tampak, komponen-komponen penting arsitektur bangunan).

2. Revit Structure
Pembelajaran Revit yang berkonsentrasi pada pemodelan pondasi, tiang, balok-balok, struktur beton maupun baja. Dalam pembelajaran Revit Struktur juga diberikan dasar-dasar Revit Architecture.

3. Revit MEP
Pembelajaran Revit yang berkonsentrasi pada pemodelan komponen instalasi seperti listrik, pemipaan, dan ducting. Dalam pembelajaran Revit MEP juga diberikan dasar-dasar Revit Architecture.

Hubungi kami untuk bimbingan kursus Revit secara online dengan pengajar yang telah tersertifikasi dan berpengalaman.





Pemodelan Konstruksi Baja Menggunakan Autodesk Revit

Software Revit memiliki keunggulan lain yaitu terintegrasinya pemodelan Arsitektur, Structure & MEP dalam 1 software. Dalam disiplin arsitektur telah disediakan tool-tool untuk pemodelan komponen bangunan mulai dari lantai hingga atap. Pemodelan pada disiplin arsitektur lebih berkonsentrasi pada ruang-ruang dan pelengkapnya. Namun kurang memberikan fasilitas untuk membentuk struktur penyangga bangunan seperti Pondasi, Kolom, maupun Balok. 

Pada posting kali ini penulis mencoba memberikan contoh penerapan Revit Structure untuk digunakan membentuk bangunan Struktural dalam hal ini sebuah warehouse. Disini akan dipaparkan penggunaan tool-tool struktur pada revit dengan pembahasan metode dan tool yang digunakan. Untuk penjelasan step by step bagi pemula akan diberikan pada kesempatan lain. 


3D Struktur Konstruksi Rangka Baja
Pada contoh gambar diatas terlihat berbagai komponen struktural seperti : 
- Pondasi Tapak
- Kolom Baja H Beam
- Balok Baja WF 
- Rangka Penguat atap & dinding
- Tangga Baja
- Kuda-kuda Atap
- Rangka Atap


 3D Perspektif Konstruksi Rangka Baja

1. Pondasi

Pondasi menggunakan tool Isolated Foundation di Tab Structural, disini penulis memilih menggunakan rectangular foundations dengan menempatkan posisi 2 meter dibawah lantai utama.
Pada bagian atas pondasi terdapat struktur kolom pasak sebagai penempatan angkur yang merupakan koneksi ke baseplat baja yang merupakan dasar kolom.
3D Perspektif Konstruksi Rangka Baja



3D View Konstruksi Rangka Baja
2. Kolom Baja

Kolom baja menggunakan H-Beam yang bisa didapat dengan klik structural column lalu load family untuk memilih family yang sesuai. Lalu kita bisa menempatkan kolom pada grid yang sudah dibuat sebelumnya. Kolom dibuat memiliki base constraint Lantai 1 dengan base offsett 200mm, lalu memiliki top constraint ke lantai Atap. 


3D View Konstruksi Rangka Baja



Potongan Konstruksi Rangka Baja

3. Balok & Sloof

Sloof dibutuhkan untuk mengikat bagian bawah kolom dan juga sebagai dasar perkuatan cor lantai, untuk membuat sloof kita bisa menggunakan tool Beam yang juga didapat di tab structural. Untuk memilih balok beton kita perlu klik Load Family, masuk ke Library Revit, Structural Framing, Concrete lalu pilih rectangular Beam. Setelah masuk ke project, buat tipe beam baru dengan edit type dan duplicate. Buat tipe sloof dengan ukuran yang kita inginkan. Setelah itu penempatan sloof bisa menggunakan denah lantai 1 dengan menghubungkan antar kolom. 


Potongan Konstruksi Rangka Baja

Balok-balok penguat dari CNP Juga dibuat menggunakan tool structural Beam. Untuk balok-balok penguat diagonal dapat menggunakan bracing, atau bisa juga menggunakan Truss System pada menu struktural. Pembuatan balok utama dapat dilakukan di level atap, lalu klik Beam kembali, pilih salah satu dari tipe baja (steel) lalu gariskan dilayar. Gunakan start level offsett dan end level offsett untuk membuat balok menjadi miring seperti gambar dibawah.


Potongan Konstruksi Rangka Baja
4. Membuat lantai perkuatan beton

Gunakan menu Floor di tab structural juga. Gariskan area yang akan ditutup lantai, pilih arah bentangan utama, lalu finish. Beda antara structural floor dengan lantai arsitektural adalah bahwa structural floor memiliki properties structural dan dapat dibuatkan tulangan besi maupun wiremesh didalamnya. Hal ini tidak bisa dilakukan jika kita membuatnya menggunakan floor di arsitektural.


Potongan Konstruksi Rangka Baja

5. Membuat Atap & Rangka

Untuk membuat permukaan atap, gunakan tool Roof di menu arsitektural, Klik pada area keliling atap, tentukan slope pada masing-masing tepi, lalu klik finish. Setelah membentuk atap beserta material dan kemiringannya, kita bisa membuat struktur penyangga atap yang tentunya dari besi dan baja. Gunakan truss system untuk membuat kuda-kuda berupa rangkaian baja maupun baja ringan. Untuk membentuk reng atau gording dapat membuat beam system. Tool seperti truss & beam system sangat memudahkan untuk kita membuat modelling rangka atap. 

Truss System di Revit terdiri dari : 
- Top Chord Elemen : Elemen struktural bagian atas truss  
- Vertical Web : Elemen penguat vertikal
- Diagonal Web : Elemen penguat diagonal atau miring
- Bottom Chord : Elemen Struktural bagian bawah truss.

Masing-masing elemen ini dapat kita tentukan jenis baloknya, tergantung dari komponen-komponen balok yang sudah diload kedalam file project. 

Potongan Konstruksi Rangka Baja

Beam System :
Merupakan rangkaian balok yang kita buat secara otomatis dengan jarak tertentu. Pembagian jarak dapat mengikuti salah satu dari beberapa aturan sebagai berikut :

1. Fixed Distance : Menempatkan balok-balok dengan jarak yang persis seperti yang kita input dikolom bawahnya.
2. Maximum Spacing : Menempatkan balok-balok dengan jarak maksimum seperti yang kita input dengan membagi rata di area yang disediakan.
3. Fixed Number : Menempatakan balok-balok sesuai jumlah yang kita input dengan cara membagi rata dengan jumlahnya.

Tampak Atap




Pemodelan 3D BIM & Material Finishing Interior Gedung

Penggunaan Revit Architecture memang sebagian besar masih ditujukan untuk desain sipil bangunan, masih jarang penggunaannya untuk desain interior. Ini dikarenakan tidak ada tool yang dikembangkan oleh Autodesk yang berfungsi sebagai desain interior. Kenapa demikian? Menurut penulis ada beberapa hal yang menyebabkan Revit tidak dikembangkan untuk Desain Interior :

1. Desain interior memiliki kompleksitas yang tinggi diluar dari desain bangunan.
2. Model furnitur yang tidak terbatas akan menyulitkan untuk update pembuatan Library Revit
3. Kustomisasi family akan sulit karena desain interior memiliki banyak sekali objek custom
4. Jenis material interior yang terlampau banyak akan membuat ukuran library revit menjadi sangat besar.

4 alasan tersebut menurut penulis menjadi dasar bahwa sulitnya mengembangkan divisi interior di Revit, karena itu hingga saat ini Revit hanya menyediakan disiplin Arsitektur, Structure dan MEP. Namun hal tersebut tidak menjadi kendala bagi yang ingin menerapkan BIM pada proyek interior. Terutama untuk kemudahan menghitung luasan maupun volume material. Disini penulis menerapkan teknologi Revit Arsitektur untuk memodelkan elemen-elemen dinding, lantai, plafond & partisi agar quantitynya dapat mudah dihitung dengan fungsi schedule di Revit.

Denah Keseluruhan


Finishing Lantai

Mulai dari pemodelan denah, kita bisa mengimpor denah CAD yang sudah ada untuk digunakan sebagai refrensi pemodelan. Setelah file CAD masuk ke file Revit, kita dapat membentuk dinding-dinding dan lantai dengan mudah. Penggunaan tipe untuk lantai dan dinding menjadi sangat penting karena kita akan mengkalkulasi masing-masing jenis berdasarkan tipenya. Pada gambar terlihat perbedaan warna-warna lantai agar mudah membedakan tipe nya dan area penggunaannya. Begitu pula dengan dinding, juga diberikan warna yang bervariasi sesuai dengan tipenya. 


Potongan Finishing Interior



Potongan Finishing Interior



Pembagian Jenis Material Finishing Interior

Setelah pemodelan dan penamaan tipe sudah lengkap, kita dapat mengekstrak BQ yang akan kita pakai untuk informasi penghitungan RAB. Masing-masing tipe dinding, lantai, maupun ceilling akan kita dapatkan informasi luas area secara mendetail. Tidak hanya luasannya, kita juga dapat mencantumkan jenis finishing, merek bahan, bahkan model seri hingga harga untuk pemasangannya. 

Penggunaan teknologi BIM dapat memudahkan praktisi interior untuk membuat estimasi kebutuhan biaya proyek dengan pemodelan yang sudah terintegrasi dengan data. Untuk ekstraksi quantity dapat melihat tutorial berikut :

1. Memunculkan Quantity Dinding Partisi 
2. Memunculkan Quantity Ceilling / Plafond


Daftar Gambar